
Pantau - Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) mendorong agar Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di Kota Kediri, Jawa Timur, menjadi penggerak utama pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis komunitas.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Pangan, Sugeng Santoso, menyatakan bahwa koperasi ini telah secara resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari strategi nasional penguatan ekonomi kerakyatan.
"Ini adalah etape untuk operasionalisasi Koperasi Kelurahan Merah Putih. Ada 81 ribu koperasi seluruh Indonesia. Sebagian kemarin sudah mockup (model percontohan) yang jumlahnya 100 sekian. Tahap berikutnya bagaimana selain percontohan itu juga beroperasi," jelas Sugeng saat meninjau langsung KKMP di Kediri, Rabu, 10 September 2025.
Dua KKMP Sudah Beroperasi, Salah Satunya Suplai Bahan Pokok untuk Program MBG
Sugeng Santoso melakukan kunjungan ke KKMP di Kelurahan Bandar Kidul dan Kelurahan Ngronggo, dua koperasi yang kini telah aktif beroperasi di Kota Kediri.
Di Kelurahan Ngronggo, koperasi menjalankan sejumlah unit usaha seperti UMKM, gerai bahan pokok, event organizer, dan sanggar tari.
Sementara itu, di Kelurahan Bandar Kidul, koperasi fokus menjual kebutuhan pokok serta memasok bahan pangan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Penggerak Pangan Gizi (SPPG) Tamanan.
"Alhamdulillah beberapa koperasi minimal yang kami lihat, seperti di Bandar Kidul dan Ngronggo, dilaporkan sudah beroperasi. Kami lakukan intermediasi untuk pengembangan gerai layanan, termasuk gerai pos, layanan perbankan, hingga distribusi elpiji," ujar Sugeng.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menyampaikan bahwa dukungan dari pemerintah pusat dan mitra strategis menjadi energi baru bagi koperasi lokal.
"Di Kota Kediri ada 46 Koperasi Kelurahan Merah Putih yang sudah berbadan hukum, namun baru dua yang beroperasi. Harapannya, kunjungan ini bisa mendorong lebih banyak KKMP yang aktif dan benar-benar memberi manfaat bagi warga," kata Vinanda.
Tantangan dan Harapan: Permodalan, Ekosistem Bisnis, dan Kapasitas Manajemen
Vinanda, yang akrab disapa Mbak Wali, mengungkapkan tiga tantangan utama dalam pengembangan koperasi:
- Akses permodalan
- Keterkaitan dengan ekosistem bisnis nasional
- Peningkatan kapasitas manajemen
Ia menekankan bahwa dukungan nyata dari BUMN, perbankan, dan regulator sangat dibutuhkan agar koperasi tidak sekadar hidup, tetapi juga tangguh dan kompetitif.
Ketua KKMP Bandar Kidul, Yanvi, turut menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Kota Kediri.
"Koperasi ini memang baru berjalan selama tiga pekan. Kami sangat berterima kasih difasilitasi pendirian Koperasi Merah Putih termasuk memberikan akta notaris gratis, Nomor Induk Berusaha (NIB), serta berbagai kemudahan lainnya. Sehingga koperasi ini bisa berdiri dan mulai berjalan," ujarnya.
Sinergi yang dibangun membuat KKMP Bandar Kidul mulai merasakan keuntungan, dan hal ini meningkatkan kepercayaan diri pengurus dan anggotanya.
Saat ini, KKMP Bandar Kidul memiliki 23 anggota aktif dan telah menjalin kerja sama dengan Perum Bulog dan Bank Mandiri.
Untuk mendukung program MBG di SPPG Tamanan, koperasi juga melibatkan toko dan pelaku usaha lokal dalam rantai pasok bahan pokok.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf