
Pantau - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan mendorong Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) untuk memberikan dampak nyata kepada masyarakat dan menjadi motor penggerak inovasi nasional.
"PTN BH bukan hanya soal status, melainkan misi besar untuk menjadi leader, rujukan, dan referensi bagi perguruan tinggi lain. Namun sebelum berinovasi, kita harus mengubah mindset kepemimpinan. Perguruan tinggi harus hadir sebagai problem solver yang memberikan manfaat nyata bagi lingkungannya," ungkap Fauzan dalam Pertemuan Forum Komunikasi Komite Audit PTN-BH di Bandung pada Kamis, 11 September 2025.
PTN-BH diharapkan menjadi lokomotif perubahan yang tak hanya fokus pada peningkatan reputasi internasional, tetapi juga berperan sebagai penggerak pembangunan bangsa.
Inovasi, Hilirisasi, dan Kolaborasi: Kunci PTN-BH Berdampak
Fauzan menegaskan bahwa PTN-BH harus menghadirkan dampak konkret melalui inovasi, hilirisasi riset, serta konsorsium antarperguruan tinggi di berbagai wilayah, termasuk daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Ia menekankan pentingnya riset yang tidak hanya berhenti pada publikasi ilmiah, tetapi dihilirkan dan diimplementasikan agar mampu:
- menjawab kebutuhan nyata masyarakat
- memperkuat daya saing bangsa di sektor strategis
Visi ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kemandirian bangsa, khususnya dalam bidang pangan dan energi.
Fauzan juga mengajak seluruh perguruan tinggi, baik PTN-BH maupun non-PTN-BH, untuk:
- berkolaborasi lintas kampus
- bekerja sama lintas daerah
- bersinergi dengan pemerintah dan industri
"Mari kita jadikan perguruan tinggi sebagai ekosistem unggul yang memberi resonansi positif, bukan hanya secara global, tetapi juga domestik. Inilah wujud Kemdiktisaintek Berdampak, perguruan tinggi hadir untuk menyelesaikan persoalan bangsa," tegasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf