
Pantau - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menggelar kegiatan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya Bidang Sastra di Padang, Sumatra Barat, sebagai upaya memperkuat regenerasi penulis Indonesia agar tetap relevan lintas generasi dan berdaya saing global.
Ruang Pembibitan dan Pembinaan Talenta Sastra
Staf Khusus Menteri Kebudayaan bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis, menyampaikan bahwa inisiatif ini bertujuan membangun ekosistem sastra yang berkelanjutan melalui pembibitan, pembinaan, dan promosi karya sastra dari tingkat lokal hingga internasional.
"Sastra yang dikelola melalui pendekatan manajemen talenta akan melahirkan penulis dengan kualitas yang konsisten, karya yang beragam, serta kontribusi nyata dalam memperkuat daya saing kebudayaan Indonesia," ujarnya.
Dalam kerangka MTN, Kemenbud bertindak sebagai fasilitator untuk:
- Menemukan talenta sastra dari berbagai daerah,
- Memberikan ruang pembinaan berkelanjutan,
Menghubungkan penulis muda dengan ekosistem sastra seperti penerbitan, festival, dan jejaring internasional.
“Dengan demikian, penulis-penulis Indonesia tidak hanya berkontribusi di tingkat lokal dan nasional, tetapi juga memiliki kesempatan tampil dan diakui di panggung dunia,” tambahnya.
Forum Diskusi dan Kelas Intensif Asah Bakat
Salah satu kegiatan utama di Padang adalah forum MTN IkonInspirasi, yang menjadi ruang diskusi antara generasi muda dan para sastrawan nasional.
Forum tahun ini menghadirkan Ratih Kumala dan Ahmad Fuadi yang berbagi pengalaman menulis, motivasi pribadi, serta pentingnya regenerasi dalam dunia sastra.
"MTN terbagi atas beberapa bidang, salah satunya pembibitan. Di awal ini fokusnya memang ke pembibitan. Karena ke depannya, harus ada yang bisa menggantikan para sastrawan yang mulai menua atau sudah sepuh. Jangan sampai, Sumatra Barat, yang dikenal sebagai negerinya para sastrawan, tidak punya penerus," ujar Annisa.
Ahmad Fuadi menekankan bahwa MTN adalah sarana pemetaan potensi sastra baru di Indonesia.
"Pertama kita mencari bakat-bakat baru. Kita cari 100 dari 1.000, misalnya. Mereka kemudian diberi pembekalan yang memadai, yaitu pembekalan teknikal, dan motivasi," jelas Fuadi.
Setelah forum diskusi, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan MTN AsahBakat, yakni program belajar intensif yang mempertemukan 100 peserta terpilih dengan mentor-mentor sastra berpengalaman.
Peserta dibagi ke dalam tiga kelas utama, yaitu:
- Kelas Puisi bersama Heru Joni Putra,
- Kelas Novel bersama Yusi Avianto Pareanom,
- Kelas Cerita Pendek bersama Yusrizal KW.
Program MTN ini diharapkan mampu melahirkan generasi baru penulis Indonesia yang tidak hanya produktif secara literer, tetapi juga mampu bersaing dan berjejaring di tingkat internasional.
- Penulis :
- Aditya Yohan