Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menag Nasaruddin Umar Ingin Hidupkan Kembali Baitul Hikmah di Kawasan Timur Indonesia

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Menag Nasaruddin Umar Ingin Hidupkan Kembali Baitul Hikmah di Kawasan Timur Indonesia
Foto: (Sumber: Menag Sebut Bugis-Makassar Punya Modal Sejarah sebagai Pusat Keilmuan)

Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan keinginannya untuk menghidupkan kembali konsep Baitul Hikmah—pusat intelektual Islam pada masa keemasan—di kawasan timur Indonesia, khususnya di Makassar.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara Tabligh Akbar bersama civitas academica Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, dalam rangka Dies Natalis ke-69.

"Saya bermimpi sebetulnya, seandainya Darul Hikmah, Baitul Hikmah, bisa hidup kembali di kawasan timur Indonesia ini. Jika kita bisa menjadi episentrum peradaban Islam dunia di masa depan, Makassar akan menjadi sebuah kota yang sangat terkenal," ujar Nasaruddin.

Makassar dan Bugis Punya Modal Historis Keilmuan Islam

Menurut Menag, Makassar dan etnis Bugis memiliki akar sejarah yang kuat sebagai pusat keilmuan di masa lalu.

Ia mengutip karya Profesor Dennis Lombang yang menyatakan bahwa pada abad ke-14 hingga ke-16, masyarakat Bugis Makassar telah menunjukkan keunggulan intelektual di kawasan Asia Tenggara.

"Jika kita ke perpustakaan di Leiden University sana, kita akan menemukan kavling-kavling yang banyak berisikan manuskrip-manuskrip Bugis. Ini menandakan kita pernah melewati masa yang sangat harum sekali," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa pengembangan keilmuan Islam tidak hanya menjadi tugas Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) atau Universitas Islam Negeri (UIN), tetapi juga seluruh lembaga pendidikan.

"Tidak hanya PTKN atau UIN yang boleh mengembangkan keilmuan Islam, apapun itu demi perkembangan intelektual harus kita dorong," tegas Nasaruddin.

Indonesia Dinilai Layak Pimpin Peradaban Islam Modern

Menag menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin peradaban Islam modern karena stabilitas ekonomi dan politik yang dimiliki saat ini.

"Indonesia memiliki stabilitas ekonomi dan politik yang lebih baik, dengan inflasi terendah di antara negara-negara Muslim dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik, kita pasti akan maju," katanya.

Menurutnya, kawasan Timur Tengah telah selesai menjalankan peran sejarahnya dalam melahirkan Islam, namun kini tidak lagi kondusif sebagai pusat keilmuan karena konflik geopolitik yang berkepanjangan.

Menag berharap inisiatif pengembangan pusat keilmuan Islam seperti Baitul Hikmah bisa dimulai dari kawasan timur Indonesia dan menjadi magnet peradaban baru dunia Islam.

Dalam kegiatan tersebut, Nasaruddin didampingi Staf Khusus Menteri Agama, Bunyamin M. Yafid.

Turut hadir Rektor UNHAS Jamaluddin Jompa, Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhanis, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid, dan Kepala Kankemenag Maros Muhammad.

Penulis :
Aditya Yohan