Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tiga Korban Kecelakaan Maut Bromo Diperbolehkan Pulang, Satu Pasien Hamil Masih Kritis

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Tiga Korban Kecelakaan Maut Bromo Diperbolehkan Pulang, Satu Pasien Hamil Masih Kritis
Foto: (Sumber: Plt Dirut PT Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana bersama pemilik RSBS dr Faida menjenguk korban kecelakaan yang menjalani rawat inap di RSBS Jember, Senin (15/9/2025). ANTARA/Zumrotun Solichah)

Pantau - Tiga korban kecelakaan maut di jalur Gunung Bromo telah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember setelah kondisi mereka dinyatakan membaik.

"Tiga korban yang diperbolehkan pulang yakni Dwi Puji Lestari, Titik Irma, dan Diana Azizah, kondisinya sudah membaik dan semuanya merupakan perawat RSBS," demikian keterangan dari pihak rumah sakit, Selasa (16/9/2025).

Total 21 Korban Dirawat, Termasuk Satu Pasien Hamil Kritis

RSBS sebelumnya merawat total 21 korban luka akibat kecelakaan tersebut, terdiri dari karyawan rumah sakit dan keluarganya.

Tiga dari mereka kini menjalani perawatan rawat jalan karena kondisinya sudah membaik.

Sementara itu, satu korban lainnya, Betty, yang sedang hamil tiga bulan, dipindahkan dari RSUD dr Moh. Saleh Probolinggo ke RSBS pada Senin malam (15/9).

Penjemputan Betty dilakukan menggunakan kendaraan milik RS Al Huda, dengan pendamping satu dokter dan dua perawat.

Ambulans tersebut dilengkapi peralatan medis lengkap seperti patient monitor, defibrilator, ventilator portabel, syringe pump, dan emergency box.

"Kendaraan tersebut juga sudah memenuhi standar pelayanan emergency on transport (ACLS) dan berkoordinasi dengan dr. Sp Anestesi RSBS," jelas pihak RSBS.

Hingga kini, kondisi Betty masih dinyatakan kritis dan tim medis terus berupaya menyelamatkan ibu dan bayi yang dikandungnya.

Kecelakaan Akibat Rem Blong, Delapan Orang Meninggal Dunia

Kecelakaan maut terjadi saat sebuah Bus Hino IND’S 88 bernomor polisi P-7221-UG mengangkut rombongan keluarga karyawan RSBS yang berjumlah 53 orang usai berwisata dari Gunung Bromo.

Bus yang dikemudikan oleh Al Bahri dan dibantu kernet Mergi itu mengalami gagal fungsi rem saat melintas di jalan menurun dan menikung ke kiri di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Akibat rem blong, bus melaju tak terkendali ke arah kanan, menabrak pembatas jalan dan sebuah sepeda motor dengan nomor polisi N-2856-OE.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia di lokasi maupun saat menjalani perawatan.

Dari 21 korban luka yang dirawat, delapan orang menjalani operasi patah tulang, sementara satu korban harus menjalani operasi bedah saraf akibat cedera kepala berat.

Pihak rumah sakit menyatakan terus memantau perkembangan korban dan memberikan pendampingan psikologis bagi keluarga korban.

Penulis :
Aditya Yohan