
Pantau - Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Filep Wamafma, memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam pelaksanaan proses penerimaan siswa baru yang dinilai sangat baik, baik secara daring maupun dari sisi integrasi data antarinstansi.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja (kunker) Komite III DPD RI di Kantor Gubernur Sulsel pada Senin, 15 September 2025.
Filep menilai penerapan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Sulsel menunjukkan capaian positif, khususnya dalam hal integrasi data antara Dinas Pendidikan dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
Ia menyebut keberhasilan ini sebagai potensi besar yang dapat dijadikan rujukan oleh pemerintah pusat.
Soroti Keseimbangan Kuota dan Peran Sekolah Swasta
Kunker tersebut difokuskan pada pengawasan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya terkait mekanisme penerimaan siswa baru.
Meski memberikan apresiasi, Filep juga menyoroti adanya masalah kesenjangan kuota antara sekolah negeri dan swasta, serta menegaskan perlunya kebijakan afirmasi pendidikan yang adil dan seimbang.
Ia menekankan bahwa sektor pendidikan swasta tidak boleh diabaikan, karena memiliki kontribusi penting dalam pengembangan pendidikan nasional dan perlu terus didukung agar tetap menjadi institusi unggulan.
Pemprov Sulsel Tegaskan Komitmen pada Transparansi dan Inklusi Pendidikan
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari, mewakili Gubernur Sulsel, menyambut baik kunjungan Komite III DPD RI dan menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi kesempatan untuk memperkuat sinergi dalam peningkatan mutu pendidikan di daerah.
Pemprov Sulsel berfokus pada pelaksanaan SPMB untuk jenjang SMA/SMK sederajat, yang dinilai sebagai gerbang awal penentu kualitas pendidikan.
Ichsan menegaskan bahwa Pemprov Sulsel berkomitmen untuk memastikan SPMB berjalan secara objektif, transparan, adil, dan mampu menjangkau seluruh anak bangsa, termasuk mereka yang berada di wilayah pelosok.
Dukungan terhadap infrastruktur teknologi informasi juga terus ditingkatkan agar proses pendaftaran online dapat berjalan dengan lancar, aman, dan inklusif.
Ichsan turut mengakui bahwa masih terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan daya tampung sekolah unggulan, kesenjangan akses pendidikan di wilayah terpencil, dan tingginya minat terhadap sekolah-sekolah favorit.
Untuk itu, Pemprov Sulsel membuka ruang terhadap kritik dan saran yang konstruktif guna menyempurnakan kebijakan pendidikan, khususnya dalam persiapan pelaksanaan SPMB tahun 2026 agar lebih baik, adil, dan merata.
- Penulis :
- Aditya Yohan