
Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengapresiasi semangat para lansia yang mengikuti wisuda Sekolah Lansia "Senior School Pintar" (SSP), dan menilai bahwa program ini adalah kebutuhan penting bagi masyarakat Jakarta di masa mendatang.
Antusiasme Lansia, Usia 80 dan 87 Tahun Masih Aktif Sekolah
Acara wisuda Sekolah Lansia SSP digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Kamis.
Sebanyak 1.618 lansia mengikuti prosesi wisuda tersebut.
Pramono mengungkapkan rasa kagumnya saat mengetahui bahwa di antara para peserta terdapat lansia yang berusia 80 dan 87 tahun.
"Bagi saya, dalam usia lansia, mereka masih bersedia mau untuk sekolah itu luar biasa. Makanya tadi ada ibu yang umurnya sudah 87 masih ikut sekolah, kemudian juga ada bapak yang umurnya 80 ini menunjukkan bahwa Sekolah Lansia ini menjadi suatu kebutuhan untuk ke depannya bagi warga Jakarta", ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa saat ini jumlah lansia di DKI Jakarta mencapai 10,6 persen dari total penduduk.
Dengan melihat antusiasme tinggi dari para peserta, Pramono mendorong agar program Sekolah Lansia terus dikembangkan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.
Menurutnya, Sekolah Lansia tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi ruang interaksi sosial dan sarana untuk memperkuat kebersamaan.
"Saya yakin yang dulu banyak sekali lansia yang merasa sendirian, tidak diurus oleh keluarga, anaknya terlalu sibuk, keluarganya sudah tidak memperhatikan lagi. Mereka punya ruang sekarang. Kebersamaan dengan para lansia yang ada di Jakarta, apalagi bisa belajar bersama-sama", ungkapnya.
Sekolah Lansia Kembangkan Lansia Tangguh dan Melek Digital
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menjelaskan bahwa Sekolah Lansia merupakan bagian dari program Bina Keluarga Lansia.
Program ini dijalankan oleh Dinas PPAPP dengan melibatkan unsur Pentahelix, yang mencakup kolaborasi lintas sektor.
Tujuan utama dari program ini adalah membentuk lansia yang tangguh, produktif, mandiri, sehat, dan bermartabat.
Prinsip pembelajaran yang digunakan mengacu pada "7 Dimensi Lansia Tangguh" melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang, seperti kesehatan, keagamaan, dan sosial budaya.
"Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki 75 sekolah lansia, di mana 10 sekolah lansia lainnya dengan pembelajaran tatap muka. Sedangkan 65 sekolah lansia SSP yang ada di Jakarta Timur menggunakan metode pembelajaran hybrid. Jadi, mereka sudah diajari literasi digital", jelas Iin.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf