
Pantau - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa Pertamina tidak mengambil keuntungan dari proses impor BBM tambahan yang ditujukan untuk SPBU swasta.
Simon menyatakan bahwa langkah ini dijalankan sebagai bagian dari mandat pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional, bukan sebagai upaya komersial semata.
“Pertamina tidak memanfaatkan situasi ini dan tidak mencari keuntungan di sini. Kami juga sampaikan bahwa kami mendapat mandat untuk ketahanan energi,” ungkap Simon.
Ia juga menyebut bahwa Pertamina saat ini tengah menghadapi tugas besar lainnya, seperti peningkatan lifting minyak bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S).
Kolaborasi B2B dan Upaya Pemulihan Operasional SPBU Swasta
Beberapa badan usaha pemilik SPBU swasta seperti Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil telah menyetujui skema impor BBM tambahan melalui Pertamina.
BBM tambahan tersebut diimpor di luar kuota resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk tahun 2025.
Meskipun kuota impor BBM untuk SPBU swasta tahun ini meningkat 10 persen dibanding tahun sebelumnya, kebutuhan riil di lapangan masih belum terpenuhi.
Kelangkaan pasokan menyebabkan habisnya stok BBM di sejumlah lokasi, bahkan membuat beberapa SPBU swasta merumahkan karyawan.
Sebagian pegawai yang tetap bekerja terpaksa menjual makanan ringan sebagai alternatif penghasilan.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya telah menyarankan agar SPBU swasta menempuh jalur business to business (B2B) dengan Pertamina untuk mengimpor BBM tambahan.
Saran tersebut disambut baik oleh badan usaha SPBU swasta.
Pertamina Jamin Transparansi dan Keberlanjutan Usaha
Simon memastikan bahwa proses impor akan dilakukan secara terbuka dan transparan, dengan menggunakan prinsip open book.
“Saya sudah sampaikan, terbuka untuk semua untuk dilakukan mekanisme open book supaya bersama-sama. Jadi, kami melihat cost-cost apa yang muncul, kemudian diatur mekanismenya secara B2B. Yang pasti, jangan sampai membebani dan nanti harga ke konsumen jadi lebih tinggi,” jelasnya.
Kolaborasi ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan operasional SPBU swasta agar tetap berkelanjutan secara komersial.
“Mekanisme kita lakukan dengan baik dan tentunya badan usaha swasta juga bisa sustainable operasionalnya dan secara komersial tetap masuk,” tambah Simon.
Pertamina menegaskan bahwa tujuan utama dari kerja sama ini adalah menjamin ketersediaan BBM di seluruh SPBU, menjaga stabilitas harga, dan memastikan masyarakat tidak terbebani akibat krisis distribusi.
Pemerintah berharap agar akses masyarakat terhadap BBM tetap terjaga tanpa harus menghadapi lonjakan harga yang tidak wajar.
- Penulis :
- Aditya Yohan