Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri PU Setujui Normalisasi Waduk Muara Nusa Dua untuk Cegah Banjir Bali

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Menteri PU Setujui Normalisasi Waduk Muara Nusa Dua untuk Cegah Banjir Bali
Foto: Menteri PU Dody Hanggodo tinjau Waduk Muara Nusa Dua usai banjir besar di Denpasar, Bali, Sabtu 20/9/2025. (sumber: ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

Pantau - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan sepakat mengalokasikan anggaran untuk pengerukan sedimentasi di Waduk Muara Nusa Dua, Bali, yang menjadi salah satu penyebab banjir besar pada 10 September 2025.

Waduk Penuh Sedimen Jadi Ancaman Banjir

"Kalau di sungai ada masalah pasti kami kerjakan," ungkap Menteri PU saat meninjau lokasi di Denpasar, Sabtu, meski ia belum memastikan nilai anggaran karena masih menunggu hasil koordinasi dengan Gubernur Bali.

Ia menjelaskan Waduk Muara Nusa Dua kini mengalami penumpukan sedimentasi cukup parah.

"Bisa dilihat Waduk Tukad ini ketinggian airnya sudah sangat tinggi ini menunjukkan sedimentasinya sudah sangat tinggi dan perlu dikeruk, cuma kalau dikeruk ini kan ratusan ribu kubik sendimennya kami harus diskusikan dengan Gubernur," tambahnya.

Waduk yang terakhir kali dinormalisasi pada 2019 itu sempat meluap pekan lalu.

Menteri PU mengingatkan potensi banjir besar bisa terulang apabila hujan deras kembali mengguyur kawasan tersebut.

Sampah Sungai Jadi Faktor Pemicu

Selain sedimentasi, persoalan sampah juga menjadi perhatian.

"Di belakang itu kelihatan tumpukan sampah yang menyebabkan kemarin bencana banjir salah satu penyebabnya itu selain hujan lebat dan pasang naik di waktu yang sama, ini menjadi masalah besar," ujarnya.

Data Balai Wilayah Sungai (BWS) mencatat, sepekan terakhir rata-rata 60 ton sampah per hari berhasil disaring dari aliran Tukad Badung sebelum masuk ke waduk.

Menteri PU meminta pemerintah daerah lebih ketat mengatur agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan ke sungai serta menjaga bantaran sungai dari pembangunan yang menyempitkan jalur air.

Untuk langkah jangka pendek, BWS diminta segera mengeruk sedimentasi dan sampah dari aliran sungai sekitar waduk.

Proses Normalisasi Butuh Setahun

Normalisasi Waduk Muara Nusa Dua diperkirakan memakan waktu hingga satu tahun karena volume sedimen yang sangat besar.

Salah satu tantangan utama adalah menentukan lokasi pembuangan hasil kerukan.

"Jadi agar tidak merusak lingkungan ini salah satu hal yang akan saya diskusikan dulu sebelum dikerjakan, itu akan didistribusikan karena perlu lama mengeruk ini ratusan ribu kubik, harus ada titik tertentu lokasi yang bisa kita buang selama setahun penuh agar proses pengerukan ini tidak terganggu," kata Menteri PU Dody Hanggodo.

Penulis :
Arian Mesa