
Pantau - Pemerintah Provinsi Maluku menggencarkan gerakan literasi dengan menggandeng Pemerintah Provinsi Jakarta serta berbagai pemangku kepentingan lain, termasuk pemerintah pusat, swasta, akademisi, organisasi masyarakat, dan mitra internasional.
Komitmen Maluku Tingkatkan Literasi
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyampaikan langkah ini sebagai upaya konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah kepulauan Maluku.
Pernyataan itu disampaikan saat ia menjadi pembicara dalam Climate and Literacy Festival 2025 yang digelar di Taman Literasi Martha Tiahahu, Jakarta Selatan.
Festival tersebut digagas oleh Yayasan Heka Leka bersama Program INOVASI dengan dukungan Pemerintah Australia dan Indonesia.
"Maluku memiliki 1.422 pulau, laut yang luas, dan kekayaan alam melimpah. Namun pemerataan pembangunan, terutama di sektor pendidikan dan literasi, masih menjadi tantangan nyata. Karena itu, literasi harus menjadi gerakan kolektif, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah," kata Gubernur Hendrik.
Ia menyoroti masalah minimnya perpustakaan sekolah, keterbatasan jumlah pustakawan, serta sarana prasarana yang sering dialihfungsikan.
Selain itu, keterbatasan jaringan internet dan mahalnya biaya distribusi buku ke pulau-pulau kecil disebut memperlebar kesenjangan akses literasi.
Pemerintah Provinsi Maluku menyiapkan tiga langkah konkret untuk mengatasi persoalan tersebut.
Pertama, mendorong pengalokasian APBD untuk pembangunan dan revitalisasi perpustakaan sekolah.
Kedua, melibatkan keluarga dan masyarakat agar anak terbiasa membaca di rumah.
Ketiga, menjalin kemitraan dengan swasta, lembaga donor, dan perguruan tinggi guna memperkuat gerakan literasi berbasis komunitas.
"Kalau SMA, SMK, atau SLB di Maluku belum punya perpustakaan, harus segera diadakan. Literasi bukan sekadar soal membaca, tetapi jalan untuk mengangkat harkat hidup masyarakat kepulauan," tegas Lewerissa.
Kolaborasi Antar Daerah
Gubernur Maluku juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dianggap sebagai contoh daerah dengan fasilitas literasi modern.
" Kami harus belajar dari Jakarta, bukan hanya pengetahuan dan pengalaman, tetapi kalau bisa juga fasilitas," ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyambut baik ajakan kolaborasi tersebut.
Menurutnya, kerja sama literasi antar daerah bukan hanya sekadar berbagi buku, tetapi juga berbagi pengalaman, gagasan, dan mimpi membangun generasi cerdas.
"Dengan literasi, seseorang bisa memberi arah pada hidupnya dan berkontribusi bagi masyarakat. Kami siap menjalin kolaborasi dengan Maluku maupun daerah lain," kata Rano.
- Penulis :
- Shila Glorya