
Pantau - Bea Cukai terus memperkuat sinergi dengan berbagai instansi di daerah untuk meningkatkan pengawasan, memperlancar layanan di pintu masuk negara, serta mendukung konektivitas perdagangan dan pariwisata internasional.
Kolaborasi di Aceh dan Atambua
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menjaga keamanan sekaligus mempercepat pelayanan.
"Dengan koordinasi yang erat, kami memastikan perbatasan Indonesia tidak hanya aman, tetapi juga mampu menjadi pintu masuk perdagangan dan pariwisata internasional yang berdaya saing," ungkapnya.
Ia menambahkan, "Kali ini sinergi kami lakukan di Aceh, Atambua, dan Sorong."
Di Aceh, Bea Cukai bersama Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan menggelar pertemuan koordinasi dalam kerangka Customs, Immigration, and Quarantine (CIQ).
Pertemuan tersebut membahas kesiapan petugas menghadapi dinamika lalu lintas barang dan orang, termasuk rencana pembukaan jalur Aceh–Penang.
Sementara di Atambua, Nusa Tenggara Timur, Bea Cukai bersama Polres Belu dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Belu menggelar patroli laut bersama bertajuk "Patma Berani".
Patroli itu menyisir perairan Atapupu hingga wilayah perbatasan untuk mencegah potensi penyelundupan narkotika.
Selain jalur laut, pengawasan diperluas melalui pelaksanaan tes urin bagi pelintas batas dan pengemudi di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain.
Persiapan Bandara Internasional Sorong
Di Papua Barat Daya, Bea Cukai turut aktif dalam rapat koordinasi pemenuhan kriteria Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong sebagai bandara internasional.
Rapat yang dipimpin Gubernur Papua Barat Daya itu membahas kesiapan fasilitas Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, serta infrastruktur pendukung.
Dengan terbitnya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 37 dan 38 Tahun 2025, Bandara DEO resmi naik status menjadi bandara internasional.
Sinergi lintas instansi terus dipercepat agar bandara dapat berfungsi optimal sebagai gerbang internasional di wilayah Papua Barat Daya.
Budi menegaskan komitmen pihaknya untuk memperluas pola kerja sama strategis ini ke berbagai wilayah lain.
"Ke depan, kerja sama strategis seperti di Aceh, Atambua, dan Sorong akan terus kami kembangkan di daerah lain. Tujuannya jelas, yaitu menjaga kedaulatan negara, melindungi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kelancaran arus barang dan orang," ungkapnya.
- Penulis :
- Shila Glorya