Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Enam Siswa SDN 07 Pulogebang Muntah Usai Makan MBG, Puskesmas Periksa Sampel Makanan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Enam Siswa SDN 07 Pulogebang Muntah Usai Makan MBG, Puskesmas Periksa Sampel Makanan
Foto: (Sumber: Arsip foto - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Jati 03 Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/5/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza/aa.)

Pantau - Enam siswa SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, mengalami muntah setelah menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu, 24 September 2025, sekitar pukul 13.00 WIB.

Dari sekitar 150 siswa yang makan siang saat itu, hanya enam yang mengalami gejala muntah, sementara siswa lainnya tidak menunjukkan keluhan.

Pemeriksaan Langsung oleh Puskesmas

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, M. Fahmi, menyatakan bahwa meskipun belum ada indikasi keracunan massal, pihak Puskesmas Pulogebang tetap mengambil sampel makanan untuk diuji lebih lanjut.

"Sementara jawabannya tidak ada keracunan, tapi sampelnya dibawa", ujarnya.

Petugas puskesmas datang ke sekolah segera setelah kejadian untuk memberikan pertolongan pertama dan memeriksa kondisi makanan.

Seluruh siswa yang mengalami muntah pulih dengan pemberian obat ringan dan tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit.

Dugaan Awal: Aroma Kol Rebus dan Sensitivitas Individu

Fahmi menyebut dugaan sementara berasal dari aroma kol rebus yang sudah disimpan dalam kondisi tertutup terlalu lama, sehingga menimbulkan bau menyengat saat disajikan.

"Biasanya makanan dikirim sekitar jam 09.00 WIB atau jam 10.00 pagi, sementara anak sif siang baru makan jam 13.00 WIB. Mungkin kol rebus yang tertutup terlalu lama mengeluarkan bau, sehingga ada anak yang tidak tahan", jelasnya.

Menu yang sama disajikan pada pagi hari tanpa menimbulkan gejala apa pun pada siswa sif pagi.

Fahmi juga menyampaikan bahwa kemungkinan lain penyebab gejala adalah kondisi fisik siswa yang berbeda-beda atau perut kosong sebelum makan.

"Bisa jadi, mungkin, jangan-jangan anak ini perutnya kosong. Dua, fisiknya berbeda satu dengan lainnya. Tiga, ada yang tahan terhadap bau kol atau tidak. Sementara analisisnya gitu. Itu analisis, bukan analisis kira-kira pengamatan kita, tapi yang pasti dari dokter", tambahnya.

Viral di Media Sosial dan Penegasan Resmi

Insiden ini sempat viral di media sosial, khususnya dalam forum Facebook “Warga Pulogebang dan Sekitarnya”, yang menampilkan foto-foto siswa berseragam putih-merah bersama orang tua dan ambulans di lingkungan sekolah.

Salah satu unggahan menyebutkan: "Terjadi lagi SDN 07 Pulogebang keracunan MBG".

Namun, Fahmi menegaskan bahwa belum ada hasil laboratorium resmi dan belum dapat disimpulkan sebagai keracunan massal.

Ia juga menekankan bahwa sekolah hanya menjadi penerima manfaat program MBG, dan tidak memiliki wewenang untuk merinci kandungan dalam makanan.

Puskesmas Pulogebang masih menunggu hasil uji laboratorium sebagai dasar penetapan penyebab pasti kejadian tersebut.

Penulis :
Aditya Yohan