Pantau - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 dengan menggelar kegiatan edukasi bahasa isyarat di Museum Penerangan, Jakarta Timur, Minggu.
Edukasi Bahasa Isyarat untuk Inklusivitas
Acara bertema "Mengenal Isyarat, Menebar Manfaat" ini juga menjadi bagian dari rangkaian Hari Bahasa Isyarat Internasional.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menegaskan pentingnya kegiatan tersebut bagi pembangunan komunikasi inklusif.
"Harapan kami, perayaan HUT ke-24 Kemkomdigi ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat solidaritas sosial. Kami percaya bahwa setiap orang berhak untuk dipahami dan memahami. Melalui kegiatan belajar bahasa isyarat ini, kami ingin membangun jembatan komunikasi yang lebih inklusif," ungkapnya.
Plt Kepala Museum Penerangan (Muspen), Mashuri Nur, menjelaskan bahwa Muspen dipilih sebagai lokasi karena memiliki nilai strategis dan sejalan dengan visinya sebagai ruang publik untuk memperkenalkan komunikasi lebih luas.
"Hari ini bukan hanya soal belajar bahasa isyarat, tetapi juga langkah awal menjadi orang yang peduli, mau belajar, dan berdiri bersama komunitas tuli dalam membangun komunikasi yang setara dan inklusif," ujarnya.
Donor Darah untuk Bangun Solidaritas
Selain edukasi bahasa isyarat, Kemkomdigi juga mengadakan kegiatan donor darah di Plaza Kori TMII, Jakarta Timur.
Kegiatan tersebut diikuti oleh pegawai Kemkomdigi, pengelola museum, serta masyarakat umum yang secara sukarela mendonorkan darah.
Fifi memberikan apresiasi atas kepedulian yang ditunjukkan para peserta kegiatan sosial tersebut.
"Partisipasi ini membuktikan bahwa nilai kebersamaan dan rasa peduli sesama masih terjaga dengan baik, bahkan semakin menguat di tengah tantangan zaman," ujarnya.
Semangat kesetaraan, kepedulian, dan kebersamaan dari rangkaian kegiatan HUT ke-24 Kemkomdigi ini diharapkan dapat menyebar luas dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
- Penulis :
- Shila Glorya
