Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenag dan Baznas Salurkan Rp5,1 Miliar untuk 34 Masjid Percontohan Program Madada dan BMM

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemenag dan Baznas Salurkan Rp5,1 Miliar untuk 34 Masjid Percontohan Program Madada dan BMM
Foto: (Sumber: Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag Arsad Hidayat. ANTARA/HO-Kemenag.)

Pantau - Sebanyak 34 masjid di tiga provinsi resmi ditetapkan sebagai proyek percontohan program kolaborasi Baznas Microfinance Masjid (BMM) dan Masjid Berdaya Berdampak (Madada) oleh Kementerian Agama (Kemenag), sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi umat.

Stimulus Dana untuk Pemberdayaan Ekonomi Masjid

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menyampaikan bahwa total bantuan yang disalurkan kepada 34 masjid mencapai Rp5,1 miliar.

Setiap masjid menerima bantuan dana sebesar Rp150 juta yang ditujukan untuk pengembangan kegiatan ekonomi dan sosial berbasis masjid.

"Dana ini diharapkan dapat menjadi pemicu lahirnya program-program kreatif di tingkat masjid, seperti koperasi syariah, pelatihan keterampilan, maupun unit usaha kecil," ungkapnya.

Adapun distribusi masjid penerima bantuan terdiri dari 17 masjid di Provinsi Jawa Tengah, 11 masjid di Provinsi Jawa Timur, dan 6 masjid di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Stimulus dana ini bukan bersifat bantuan konsumtif satu kali, melainkan sebagai modal awal untuk pengembangan usaha produktif yang disesuaikan dengan potensi jamaah dan lingkungan masing-masing.

Kemenag dan Baznas akan melakukan pendampingan secara berjenjang untuk memastikan pemanfaatan dana berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan.

"Masjid penerima bantuan bisa menunjukkan model pemberdayaan yang dapat direplikasi di tempat lain," ia menambahkan.

Transformasi Masjid Menuju Fungsi Ekonomi dan Sosial

Menurut Arsad, masjid yang berdaya adalah masjid yang memiliki sumber daya untuk bertindak, sedangkan masjid yang berdampak mampu menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat sekitarnya.

Ia mendorong para takmir masjid untuk melakukan transformasi fungsi masjid agar menjadi pusat kegiatan yang lebih luas dari sekadar ibadah.

"Transformasi ini penting agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan ekonomi umat. Kami berharap Madada ini menjadi tonggak lahirnya masjid-masjid percontohan yang berdaya dan berdampak di seluruh Indonesia," ujar Arsad.

Deputi II Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Imdadun Rahmat, turut menegaskan bahwa memakmurkan masjid adalah tanggung jawab bersama seluruh umat Islam.

Ia menyoroti bahwa berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi umat, seperti kesulitan pekerjaan dan pengembangan usaha, sering kali menjadi hambatan dalam memakmurkan masjid.

"Menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan adalah bagian dari dakwah bil hal dalam gerakan ekonomi syariah untuk menyejahterakan umat," ungkap Imdadun.

Program kolaborasi ini diharapkan mampu menjadikan masjid sebagai episentrum solusi bagi permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat Muslim di Indonesia.

Penulis :
Aditya Yohan