Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

SPPG Cijayanti 2 Salurkan Ribuan Porsi MBG Setiap Hari, Tanpa Keluhan Sejak Operasional

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

SPPG Cijayanti 2 Salurkan Ribuan Porsi MBG Setiap Hari, Tanpa Keluhan Sejak Operasional
Foto: (Sumber: Sejumlah petugas SPPG Cijayanti 2, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyiapkan menu MBG, Kamis (2/10/2025). (ANTARA/HO-Savira Hazra))

Pantau - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cijayanti 2 di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor telah resmi beroperasi sejak 15 September 2025 dan hingga kini tidak ditemukan keluhan terkait kualitas menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan.

Setiap hari, SPPG Cijayanti 2 menyajikan sebanyak 3.297 porsi MBG yang didistribusikan ke 23 sekolah dari tingkat SD hingga SMA sederajat, posyandu untuk ibu hamil, serta lembaga PAUD.

Kepala SPPG Cijayanti 2, Savira Hazra, memastikan bahwa seluruh proses dari pengadaan bahan baku hingga distribusi makanan berjalan lancar dan tepat waktu.

"Alhamdulillah, tidak ada kekurangan, tidak ada keterlambatan," ungkapnya.

Pihak SPPG juga rutin menanyakan langsung kepada penerima manfaat mengenai kualitas menu dan layanan yang diberikan.

Dorong Ekonomi Lokal dan Terapkan Standar Ketat

SPPG Cijayanti 2 menjadi salah satu dari tiga unit layanan serupa di Desa Cijayanti, bersama SPPG Cijayanti Babakan Madang 2 yang telah beroperasi lebih dari delapan bulan dan SPPG Kementerian Polkam yang masih dalam tahap pembangunan, ditargetkan selesai 45 hari setelah peletakan batu pertama pada 7 Agustus 2025.

Operasional SPPG Cijayanti 2 memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar dengan menggandeng Koperasi Desa Merah Putih serta UMKM lokal untuk penyediaan bahan baku dan peralatan.

Sebanyak 47 petugas terlibat dalam operasional harian, dan mayoritas berasal dari masyarakat setempat.

Bahan makanan dipilih dari bahan yang segar dan berkualitas, diproses secara higienis, dan dimasak sesuai standar kebersihan serta keamanan pangan.

Menu MBG juga diuji secara organoleptik oleh ahli gizi untuk memastikan kualitas visual, rasa, bau, dan tekstur.

Savira menyebut menu MBG disusun dalam siklus tujuh hari agar bervariasi dan tidak membosankan bagi anak-anak dan penerima manfaat lainnya.

"Siklusnya tujuh hari sekali," jelasnya.

Responsif Terhadap Evaluasi dan Pengawasan Mutu

Savira menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas gizi dan variasi menu melalui pendekatan yang lebih interaktif, salah satunya melalui komunikasi via media sosial agar cepat merespons masukan dari masyarakat.

Menanggapi sejumlah kasus keracunan MBG di daerah lain, ia mengaku prihatin dan memperketat pengawasan mutu untuk mencegah hal serupa terjadi di wilayahnya.

"Jangan sampai ada kejadian seperti itu," tegasnya.

Ia mendukung penuh langkah evaluasi pemerintah dan menekankan pentingnya setiap SPPG memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS), serta sertifikat halal sebagai jaminan keamanan dan kepercayaan publik.

Penulis :
Ahmad Yusuf