
Pantau - Pemerintah Provinsi Maluku menjalin kerja sama dengan Pemerintah Jepang dalam upaya penelusuran jejak sejarah Perang Dunia II, khususnya makam tentara Jepang yang gugur di Ambon.
Fokus Pencarian Makam Tentara Jepang
"Kerja sama ini khususnya untuk menelusuri terkait makam tentara Jepang yang gugur di Ambon," kata juru bicara Pemprov Maluku Kasrul Selang di Ambon, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan saat menerima delegasi Pemerintah Jepang di Kota Ambon sebagai bagian dari agenda diplomasi sejarah dan kemanusiaan.
Delegasi Jepang yang hadir terdiri atas perwakilan Kedutaan Jepang di Jakarta, Kementerian Tenaga Kerja, Sosial, dan Kesejahteraan Jepang, serta unsur Kementerian Kebudayaan.
Kasrul menjelaskan bahwa kedatangan delegasi Jepang memiliki misi khusus.
"Delegasi Jepang ingin melakukan survei atas tentara mereka yang menjadi korban Perang Dunia II dan dimakamkan di Ambon. Sebelum ke sini, mereka sudah melaksanakan survei di Morotai dan Tobelo," ujarnya.
Pencarian ini didasarkan pada laporan lama dari Pemerintah Australia yang dikenal sebagai Laporan J40.
Dalam laporan tersebut tercatat ada 17 tentara Jepang gugur di Ambon, dengan rincian 16 dimakamkan secara massal dan satu dimakamkan terpisah di kawasan Laha.
Survei Awal dan Dukungan Pemerintah Maluku
Survei awal yang dilakukan di Tawiri belum sepenuhnya sesuai dengan catatan laporan J40.
Pemerintah Jepang berencana kembali ke Ambon untuk melakukan survei lanjutan.
"Mereka belum mendapatkan hasil yang menggembirakan, sehingga survei ini akan terus dilanjutkan," kata Kasrul.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menegaskan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Maluku terhadap upaya Pemerintah Jepang.
"Pak Gubernur menyampaikan bahwa apa yang dilakukan delegasi Jepang adalah bentuk penghormatan kepada para korban perang. Pemerintah Provinsi dan Kota Ambon siap membantu, karena menghormati para pahlawan adalah bagian dari nilai kemanusiaan yang universal," tutur Kasrul.
Pertemuan ini menandai eratnya komunikasi antara Pemerintah Jepang dan Maluku.
Kerja sama tersebut tidak hanya dalam konteks sejarah, tetapi juga sebagai wujud mempererat persahabatan antarbangsa.
- Penulis :
- Leon Weldrick