
Pantau - Pemerintah memastikan evaluasi Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan cepat dan menyeluruh setelah insiden keracunan menu MBG di sejumlah daerah.
Evaluasi Menyeluruh dan Penutupan Satuan Bermasalah
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan pernyataan resmi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta.
"Pemerintah terus memastikan MBG aman, MBG adalah hak bagi seluruh warga negara agar menjadi generasi unggul. Pemerintah terus merespons cepat karena sesuai instruksi Presiden, kami akan memperbaiki sistem dan tata kelola MBG secara menyeluruh," ungkapnya.
Zulhas menegaskan Badan Gizi Nasional (BGN) sudah menetapkan untuk menutup seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbukti menyebabkan KLB.
Pengawasan Ketat dan Keterlibatan Sekolah
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan pengawasan Program MBG akan melibatkan unit penerima terbesar.
"Unit paling besar ada di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (sekitar 450 ribu sekolah). Kita melibatkan sekolah-sekolah penerima makanan ini untuk melakukan pengawasan penuh sebelum MBG disebarkan, mulai dari warna, bau, fisik, ada lendir atau tidak," ujarnya.
Budi juga menegaskan penerima manfaat akan dipantau secara rutin untuk memastikan program tepat sasaran.
"Setiap enam bulan, penerima manfaat akan diukur tinggi dan berat badan, by name by address melengkapi cek kesehatan gratis anak sekolah," katanya.
Presiden RI Prabowo Subianto menugaskan sejumlah kementerian dan lembaga terkait untuk memperkuat tata kelola BGN sebagai respons atas kejadian ini.
- Penulis :
- Shila Glorya