
Pantau - Pemerintah memastikan seluruh pintu masuk pelabuhan kini dilengkapi dan mengaktifkan kembali Radiation Portal Monitor (RPM) guna mencegah masuknya scrap besi yang terpapar zat radioaktif Cesium-137.
Kontainer Scrap Besi Dikembalikan ke Filipina
Beberapa kontainer scrap besi asal Filipina yang terdeteksi terpapar Cesium-137 telah dikembalikan.
Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan hal itu usai Forum Kolaborasi Pemulihan Ekosistem Gambut di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Isu impor scrap besi untuk daur ulang logam disebut menjadi salah satu sumber cemaran Cesium-137 yang telah dibahas oleh Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137.
"Sedang digodok regulasi, tetapi tahap awal yang kita minta Radiation Portal Monitor (RPM) agar semua pelabuhan diaktifkan," jelas Hanif Faisol Nurofiq.
Ia mengakui bahwa sebelumnya tidak semua RPM di pelabuhan aktif untuk mencegah masuknya barang impor yang terkontaminasi radioaktif.
"Sekarang sudah aktif kembali, sehingga beberapa kontainer telah dikembalikan," ujarnya.
Perusahaan Pengimpor Tak Berizin
Menteri Perdagangan Budi Santoso pada Senin (15/9) menyampaikan bahwa pemerintah menemukan 9 dari 14 kontainer scrap besi asal Filipina di Tanjung Priok positif terpapar Cesium-137.
Budi Santoso menyebut perusahaan pengimpor scrap besi tersebut tidak memiliki izin resmi, meski tidak dijelaskan apakah terkait legalitas perusahaan atau izin impor.
Kasus cemaran radioaktif sebelumnya juga ditemukan pada produk udang beku PT BMS yang diekspor ke Amerika Serikat, menurut laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS.
Kementerian Lingkungan Hidup bersama BPLH kemudian menyegel PT Peter Metal Technology (PMT) di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten, yang diduga menjadi sumber cemaran Cesium-137 pada produk udang beku tersebut.
Pemerintah telah melakukan langkah dekontaminasi di sejumlah titik, menyiapkan fasilitas penyimpanan sementara limbah Cesium-137, serta penanganan kesehatan warga terdampak.
Menko Pangan Zulkifli Hasan pada Selasa (30/9) memastikan kasus kontaminasi Cesium-137 hanya terjadi di Kawasan Industri Modern Cikande.
Ia menegaskan kontaminasi tersebut tidak menyebar ke rantai pasok nasional maupun ekspor lainnya.
- Penulis :
- Shila Glorya