
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (2/10/2025) sore ditutup menguat 27,26 poin atau 0,34 persen ke level 8.071,08 meski pasar global diguncang shutdown Pemerintah Amerika Serikat.
Pasar Saham Menguat di Tengah Shutdown AS
IHSG bergerak positif sejak pembukaan dan bertahan di zona hijau hingga penutupan sesi kedua perdagangan.
Indeks LQ45 justru melemah tipis 1,20 poin atau 0,15 persen ke posisi 783,29.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, menyampaikan, "Bursa kawasan Asia kompak menguat ketika investor mengabaikan penutupan pemerintahan AS."
Shutdown di AS yang merupakan pertama dalam hampir tujuh tahun terjadi akibat kegagalan parlemen mencapai kesepakatan pendanaan sementara.
Kondisi ini membuat indeks dolar AS tertekan sepanjang pekan dan menunda publikasi sejumlah data penting, termasuk laporan NonFarm Payrolls (NFP) September 2025.
Shutdown diperkirakan berlangsung setidaknya tiga hari.
Faktor Global dan Domestik
Selain shutdown, investor juga mencermati isu independensi bank sentral AS setelah Mahkamah Agung menjadwalkan sidang Januari 2026 terkait upaya Presiden Donald Trump memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook.
Trump menuduh Cook melakukan penipuan hipotek dan mendesak The Fed memangkas suku bunga lebih agresif.
Dari Asia, investor berspekulasi Bank of Japan berpotensi menaikkan suku bunga seperempat poin pada pertemuan bulan ini dengan peluang 40 persen.
Dari dalam negeri, DPR RI mengesahkan RUU BUMN menjadi Undang-Undang pada Sidang Paripurna Ke-6 Masa Persidangan I 2025–2026 untuk mendorong transparansi BP BUMN.
Sektor dan Saham
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat dengan kenaikan terbesar pada sektor barang konsumen non primer 2,24 persen, sektor teknologi 1,61 persen, dan sektor properti 1,06 persen.
Tiga sektor melemah, yakni transportasi & logistik minus 0,27 persen, kesehatan minus 0,27 persen, dan industri minus 0,07 persen.
Saham yang mencatat kenaikan tertinggi adalah SULI, ASLI, DIVA, TNCA, dan ESTA.
Sedangkan saham yang melemah paling dalam adalah GTRA, UFOE, TRIS, TOSK, dan ARTA.
Perdagangan dan Bursa Regional
Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 2.618.855 kali dengan volume 43,26 miliar lembar saham dan nilai Rp26,85 triliun.
Sebanyak 321 saham naik, 337 saham turun, dan 138 saham stagnan.
Bursa Asia sore ini juga kompak menguat, dengan Nikkei naik 432,65 poin atau 0,97 persen ke 44.983,50, Shanghai menguat 20,25 poin atau 0,52 persen ke 3.882,78, Hang Seng melonjak 431,56 poin atau 1,61 persen ke 27.287,12, dan Straits Times naik 72,09 poin atau 1,67 persen ke 4.395,21.
- Penulis :
- Shila Glorya