Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Eddy Soeparno Dukung Subsidi Barang Dialihkan Menjadi Subsidi Uang agar Tepat Sasaran

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Eddy Soeparno Dukung Subsidi Barang Dialihkan Menjadi Subsidi Uang agar Tepat Sasaran
Foto: Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno (sumber: MPR)

Pantau - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mendukung wacana pengalihan subsidi barang menjadi subsidi uang tunai agar lebih tepat sasaran dan diterima masyarakat miskin yang berhak.

Dorongan Pengalihan Subsidi

Eddy Soeparno menegaskan sejak lama ia mendorong agar subsidi energi tidak lagi diberikan dalam bentuk barang.

"Sejak awal masalah subsidi energi ini menjadi diskusi publik, saya sudah sampaikan bahwa lebih baik jika subsidi barang ini dialihkan menjadi subsidi uang yang diberikan langsung kepada penerima masyarakat miskin dan tidak mampu," ungkapnya.

Ia menyampaikan hal itu sebagai respons atas data subsidi energi LPG 3 kilogram yang dipaparkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, meski Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menilai data tersebut kurang akurat.

"Saya meyakini baik Menteri Keuangan maupun Menteri ESDM ingin agar subsidi energi tepat sasaran kepada mereka yang berhak. Karena itu kami mendorong agar data penerima subsidi LPG maupun subsidi BBM terintegrasi dan menjadi acuan bersama. Dengan data acuan yang sama ini diharapkan tidak ada lagi subsidi salah sasaran," ujarnya.

Menurut Eddy, integrasi data penting agar penyaluran subsidi energi antara Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, dan kementerian terkait lainnya bisa seragam dan konsisten.

Penggunaan Subsidi yang Tidak Tepat

Eddy mengingatkan bahwa LPG 3 kilogram sejak awal diperuntukkan bagi masyarakat miskin atau pra sejahtera.

"Namun kini, justru penggunaannya meluas ke rumah tangga kelas menengah, bahkan kafe dan restoran. Subsidi yang tidak tepat sasaran ini yang harus dibenahi bersama seluruh Kementerian dan Lembaga sesuai arahan dari Presiden Prabowo," tegasnya.

Sebagai contoh, Eddy menyebut jika subsidi pemerintah untuk satu tabung LPG 3 kilogram sebesar Rp 33.000, maka satu kepala keluarga yang diasumsikan menggunakan tiga tabung per bulan akan mendapat Rp 99.000 tunai yang langsung dikirim oleh pemerintah.

Dengan mekanisme itu, harga LPG 3 kilogram di pasaran akan seragam sesuai ketetapan regulator dan Pertamina.

Menurut Eddy, pemberian subsidi dalam bentuk uang tunai akan meringankan beban APBN sekaligus menegakkan asas keadilan.

"Pilar utama pembiayaan negara selain meningkatkan pendapatan adalah dengan melakukan penghematan anggaran. Di antara yang bisa dilakukan untuk menghemat anggaran adalah memastikan subsidi diberikan tepat sasaran hanya kepada mereka yang berhak yakni saudara-saudara kita yang miskin dan tidak mampu. Ini penting sebagai implementasi asas keadilan," pungkasnya.

Penulis :
Leon Weldrick