
Pantau - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakarta Timur memangkas 530 pohon rawan tumbang selama periode Januari hingga September 2025 sebagai langkah antisipatif menghadapi musim hujan dan angin kencang.
Ratusan pohon tersebut tersebar di sepuluh kecamatan di wilayah Jakarta Timur, terdiri dari 306 pohon tumbang dan 224 pohon sempal.
"Kami sudah menangani 530 pohon tumbang dan sempal dalam periode Januari hingga September 2025," ungkap Kepala Seksi Jalur Hijau dan Pemakaman Sudin Tamhut Jaktim, Made Widhi Adnyana Surya Pratita.
Penopingan Dilakukan Rutin, Tindak Lanjut Aduan Warga
Mayoritas pohon tumbang dan sempal terjadi saat hujan deras disertai angin kencang.
Untuk mencegah kejadian serupa, tim Sudin Tamhut Jaktim juga melakukan penopingan terhadap pohon-pohon yang rimbun dan berisiko mengganggu fasilitas umum.
"Tim kami setiap hari berkeliling melakukan monitoring. Jika ada pohon yang harus dipangkas, maka langsung kami lakukan penopingan," jelas Made.
Penopingan dilakukan khususnya pada dahan yang menjuntai ke jalan, menutupi lampu penerangan jalan umum (PJU), atau rambu lalu lintas.
Tindakan tersebut juga merupakan respons terhadap aduan masyarakat agar keamanan dan kenyamanan lingkungan tetap terjaga.
Lebih dari 20.000 Pohon Dipangkas Sepanjang 2024
Berdasarkan data Sudin Tamhut Jaktim, sebanyak 20.453 pohon telah dipangkas selama Januari hingga pekan pertama November 2024.
Pemangkasan dilakukan dengan tiga kategori tergantung kondisi pohon:
- Pangkas ringan (merapikan): 6.783 pohon
- Pangkas sedang (memotong banyak cabang): 8.023 pohon
- Pangkas berat (memotong ketinggian dan cabang besar): 5.177 pohon
Selain itu, 45 pohon telah ditebang karena dianggap tidak layak dipertahankan dan berpotensi membahayakan warga.
Upaya pemangkasan ini dilakukan secara rutin untuk mengantisipasi potensi bahaya, khususnya pada musim hujan yang disertai angin kencang.
- Penulis :
- Aditya Yohan