Tampilan mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BRIN Kembangkan Teknologi Geomimo untuk Optimalkan Big Data Nasional dan Dukung Ketahanan Pangan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BRIN Kembangkan Teknologi Geomimo untuk Optimalkan Big Data Nasional dan Dukung Ketahanan Pangan
Foto: (Sumber: Ilustrasi skema kerja platform penginderaan jauh Geomimo yang berfungsi untuk memantau bencana hidrologi. ANTARA/HO-BRIN.)

Pantau - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengkaji penerapan teknologi Geoinformatika Multi-Input dan Multi-Output (Geomimo) guna menjawab tantangan nasional melalui pemanfaatan mahadata (big data) dan kecerdasan buatan.

Dukung Ketahanan Pangan hingga Kebijakan Berbasis Data

Teknologi Geomimo dikembangkan untuk mendukung berbagai sektor strategis seperti ketahanan pangan, mitigasi bencana, pengelolaan sumber daya alam, hingga perdagangan karbon.

Dalam diskusi daring bertajuk “GeoMIMO: Menjawab Kebutuhan Informasi untuk Ketahanan Pangan” yang digelar di Jakarta, Peneliti Pusat Riset Geoinformatika BRIN, Joko Widodo PhD, menjelaskan bahwa teknologi ini menggabungkan kecerdasan buatan (AI), mahadata, dan citra satelit untuk mengoptimalkan potensi wilayah Indonesia.

“Kami sebagai lembaga riset di Indonesia dan satu-satunya saat ini berkeinginan untuk bisa menyumbangkan ilmu kami di dalam hal tersebut,” tegas Joko.

BRIN juga berkolaborasi dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk menyatukan data penginderaan jauh dalam rangka mendukung implementasi Kebijakan Satu Peta (One Map Policy).

Melalui Geomimo, BRIN berharap dapat mempermudah pemetaan penyaluran bantuan agar lebih tepat sasaran, menentukan lokasi optimal untuk perkebunan dan pertambangan, serta mendukung pengambilan kebijakan berbasis data.

Fokus pada Isu Strategis dan Integrasi Antarinstansi

Teknologi ini memiliki cakupan luas dalam mendukung prioritas nasional, seperti zona penangkapan ikan, ketahanan pangan, dan pengawasan perdagangan karbon.

Joko menambahkan bahwa Geomimo juga dapat digunakan untuk menangani isu-isu strategis lainnya, termasuk pemetaan ganja (cannabis), keamanan nasional, hingga integrasi data untuk instansi pemerintah.

“Kemudian juga isu strategis lainnya, misalnya untuk pemetaan cannabis/ganja, kemudian untuk keamanan dan sebagainya,” ungkapnya.

Joko berharap Geomimo dapat menjadi solusi pengganti atas praktik penggunaan data terpisah antarinstansi yang selama ini masih bergantung pada platform open source.

Pengembangan teknologi ini merupakan kelanjutan dari sistem penginderaan jauh BRIN lainnya, seperti Fire Hotspot untuk deteksi titik api dan pencegahan kebakaran hutan.

Sistem tersebut sudah terintegrasi dengan berbagai lembaga, termasuk Polri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), BMKG, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti