
Pantau - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepakatan tentang Pengembangan Perkeretaapian dan Konektivitas Antarmoda di Wilayah Jawa Barat, di Gedung Bale Pakuan, Bandung, pada 10 Oktober 2025.
Kesepakatan ini bertujuan memperkuat sistem transportasi publik yang efisien, aman, dan berkelanjutan, sekaligus menjadi pedoman bagi pengembangan jaringan perkeretaapian, integrasi antar moda, pengelolaan aset, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di sektor transportasi.
Kolaborasi Pemerintah dan KAI untuk Konektivitas Daerah
Acara penandatanganan dihadiri oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi, dan Wakil Direktur Utama KAI Dody Budiawan.
Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi menyampaikan optimismenya terhadap kerja sama ini yang disebutnya sebagai momentum kebangkitan transportasi berbasis rel di wilayahnya.
"Transportasi paling efisien, ramah lingkungan dan menyenangkan adalah kereta api. Kami berharap jalur-jalur lama dapat diaktifkan kembali agar hasil pertanian, perkebunan, hingga pariwisata dapat tumbuh lebih pesat," ungkapnya.
Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendukung integrasi antarmoda dan reaktivasi jalur kereta api, termasuk kemungkinan pemberian subsidi angkutan hasil pertanian menggunakan kereta api.
"Jika jalur-jalur pertanian dan produksi bisa terhubung dengan rel, biaya logistik akan turun dan ekonomi rakyat akan meningkat. Ini langkah konkret untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat," ujarnya.
Sinergi Pusat, Daerah, dan Korporasi
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menilai kolaborasi ini sebagai contoh nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan korporasi dalam memperkuat layanan transportasi publik.
"Kementerian Perhubungan berkomitmen memperkuat layanan transportasi publik, khususnya perkeretaapian di Jawa Barat. Melalui kerja sama ini, kita memastikan akses masyarakat terhadap transportasi yang terjangkau dan berdaya saing terus meningkat," katanya.
Ia menambahkan bahwa integrasi transportasi darat, udara, dan laut di Jawa Barat akan menjadi model keterpaduan antarmoda yang efisien.
"Kami ingin masyarakat mendapatkan kemudahan berpindah moda dengan lancar, dari kereta api ke bandara, dari stasiun ke kawasan industri atau wisata. Semuanya tersambung dalam satu sistem yang modern dan berkelanjutan," tutur Dudy.
Wakil Direktur Utama KAI Dody Budiawan menegaskan kesiapan KAI memperkuat peran strategisnya dalam pengembangan jaringan transportasi Jawa Barat.
"KAI berkomitmen mengoptimalkan sumber daya dan infrastruktur untuk menciptakan layanan perkeretaapian yang makin inklusif. Kami siap berkolaborasi dengan korporasi nasional dalam pengembangan elektrifikasi di sejumlah jalur utama di Jawa Barat," ujarnya.
Langkah Strategis Menuju Transformasi Transportasi
Nota Kesepakatan ini memperluas konektivitas antardaerah di Jawa Barat sekaligus menjadi langkah strategis dalam agenda besar transformasi perkeretaapian nasional.
Dengan adanya kesepakatan ini, Jawa Barat kini memiliki posisi penting sebagai simpul utama penguatan jaringan logistik dan peningkatan mobilitas masyarakat di Pulau Jawa.
- Penulis :
- Arian Mesa