billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

MRT Jakarta Bangun Jembatan Cincin Donat di Dukuh Atas untuk Perkuat Integrasi Transportasi Publik

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

MRT Jakarta Bangun Jembatan Cincin Donat di Dukuh Atas untuk Perkuat Integrasi Transportasi Publik
Foto: (Sumber: Arsip foto - Warga berjalan melewati terowongan jalur pedestrian yang dihiasi lampu warna-warni di Jalan Kendal, dekat Stasiun Sudirman, kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019). )

Pantau - MRT Jakarta akan membangun Jembatan Cincin Donat di kawasan Dukuh Atas sebagai bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD).

Pembangunan jembatan ini bertujuan meningkatkan keterpaduan transportasi publik sekaligus mendorong perubahan budaya mobilitas warga Jakarta agar lebih mengandalkan transportasi umum.

Hubungkan Empat Moda Transportasi Publik

Jembatan Cincin Donat akan menjadi penghubung empat moda transportasi umum, yakni MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan kereta bandara.

Direktur MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa ide pembangunan jembatan tersebut muncul dari keresahan Gubernur Daerah Khusus Jakarta atas belum optimalnya potensi kawasan Dukuh Atas sebagai simpul transportasi.

Inspirasi proyek ini datang dari Kota Yokohama, Jepang, yang dinilai berhasil menggabungkan konektivitas dan ruang publik secara efektif.

MRT Jakarta kemudian mengusulkan konsep jembatan tersebut kepada Pemerintah Provinsi Jakarta setelah melakukan studi perbandingan ke Yokohama.

Rencana pembangunan jembatan akan dilaksanakan di Jalan Sudirman, Dukuh Atas, dengan lebar total 12 meter — tujuh meter untuk area lalu lintas publik dan lima meter untuk kawasan bisnis.

Kurangi Kemacetan dan Dorong Perubahan Mobilitas

Dukuh Atas dikenal sebagai simpul utama mobilitas warga Jakarta karena menjadi titik temu empat moda transportasi publik sekaligus kawasan perkantoran yang sangat padat.

Berdasarkan penelitian ResearchGate tahun 2023, volume kendaraan di koridor Jalan Jenderal Sudirman mencapai sekitar 6.643 satuan mobil penumpang (PCU) per jam ke arah utara pada jam sibuk pagi, dan 5.244 PCU per jam ke arah selatan pada sore hari.

Angka tersebut menunjukkan bahwa setiap jamnya lebih dari 6.000 mobil pribadi melintas di koridor Sudirman–Dukuh Atas, menggambarkan tingginya beban lalu lintas di kawasan tersebut.

Menurut Tuhiyat, kondisi kemacetan itu menjadi salah satu alasan utama pembangunan Jembatan Cincin Donat.

Ia menambahkan, “Dukuh Atas ini nanti bisa mengurai kemacetan di Jl. Sudirman, jadi Dukuh Atas ini bukan hanya titik transit, tapi ruang publik baru yang nyaman bagi semua pengguna transportasi,” ungkapnya.

Selain berfungsi sebagai penghubung, jembatan ini juga dirancang untuk mendorong transformasi kebiasaan masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Dengan akses terintegrasi dan ruang publik yang hidup, proyek ini diharapkan mampu mengurangi beban lalu lintas sekaligus mengubah wajah kawasan Sudirman–Dukuh Atas menjadi pusat kehidupan urban yang ramah manusia dan berkelanjutan.

Pembangunan Jembatan Cincin Donat direncanakan selesai pada tahun 2027.

Penulis :
Aditya Yohan