
Pantau - Ribuan warga memadati jantung Kota Sofifi pada Sabtu malam dalam gelaran Pesta Rakyat sebagai puncak peringatan Hari Jadi ke-26 Provinsi Maluku Utara yang berlangsung semarak di bawah cahaya bulan purnama.
Gubernur Tegaskan Momentum Kebangkitan Ekonomi
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyampaikan bahwa peringatan Hari Jadi bukan sekadar kegiatan seremonial tahunan.
"Hari Jadi ke-26 ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi masyarakat Maluku Utara," ungkapnya di hadapan ribuan warga.
Ia menambahkan bahwa selama berlangsungnya ekspo pembangunan dan UMKM, terjadi perputaran ekonomi yang signifikan.
"Ini hasil nyata dari kebersamaan dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat," ia mengungkapkan.
Sherly juga menekankan bahwa Sofifi harus menjadi etalase pembangunan dan kemajuan Maluku Utara di masa mendatang.
Sebagai gubernur perempuan pertama di Moloku Kie Raha, Sherly hadir langsung di tengah masyarakat dan turut berjoget bersama warga, didampingi Sekretaris Provinsi.
Hiburan Rakyat Penuhi Jalan 40 Sofifi
Sejak jelang waktu salat Isya, warga mulai berdatangan ke kawasan Jalan 40, lokasi utama kegiatan Pesta Rakyat.
Setelah salat Isya, kawasan tersebut sudah padat oleh penonton yang menantikan pertunjukan hiburan.
Sejumlah artis asal wilayah timur, seperti Wizz Baker, Toton Caribo, dan Justy Aldrin, tampil memeriahkan acara dan mengajak warga bernyanyi bersama.
Kedatangan Gubernur Sherly Tjoanda disambut meriah oleh masyarakat yang antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.
Pesta rakyat ini menjadi simbol kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat dalam merayakan ulang tahun provinsi dengan penuh semangat dan persatuan.
Acara ini sekaligus menjadi penutup dari seluruh rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi ke-26 Provinsi Maluku Utara.
Sebelumnya, sejak 8 hingga 12 Oktober, pameran pembangunan dan ekspo UMKM telah berlangsung dan ramai dikunjungi masyarakat.
Sejarah Singkat Provinsi Maluku Utara
Provinsi Maluku Utara resmi dibentuk pada 12 Oktober 1999 berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 46 Tahun 1999 dan Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2003.
Sebelum menjadi provinsi tersendiri, wilayah ini merupakan bagian dari Provinsi Maluku dengan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Maluku Utara dan Kabupaten Halmahera Tengah.
Pada awalnya, ibu kota provinsi berada di Kota Ternate, di kaki Gunung Gamalama, selama 11 tahun.
Setelah masa transisi dan pembangunan infrastruktur, pada 4 Agustus 2010, ibu kota Provinsi Maluku Utara resmi dipindahkan ke Sofifi di Pulau Halmahera.
Puncak Pesta Rakyat malam itu ditutup dengan suasana meriah yang mencerminkan semangat kebangkitan dan persatuan masyarakat Maluku Utara.
- Penulis :
- Shila Glorya