billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kunjungi Sekolah Rakyat di Tidore, Wapres Gibran Tegaskan Komitmen Pemerataan Pendidikan

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kunjungi Sekolah Rakyat di Tidore, Wapres Gibran Tegaskan Komitmen Pemerataan Pendidikan
Foto: Wapres Gibran didampingi Gubernur Malut, Sherly Tjoanda meninjau Sekolah Rakyat di Akekolano Kota Tikep, Kamis 16/10/2025 (sumber: ANTARA/Abdul Fatah)

Pantau - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) IPWL 28 Tidore Kepulauan (Tikep) di Desa Akekolano, Maluku Utara, pada Kamis (16/10), sebagai bagian dari upaya pemerintah memperluas jaringan pendidikan gratis untuk anak-anak pra-sejahtera.

Didampingi oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Gibran tiba di lokasi sekitar pukul 10.47 WIT dan langsung meninjau proses belajar-mengajar, fasilitas asrama, serta logistik sekolah.

Kepala Sentra Wasana Bahagia, Osep Mulyani menjelaskan kepada Wapres bahwa "Seluruh kebutuhan siswa ditanggung pemerintah, tanpa membebankan biaya kepada orang tua", ungkapnya.

SRMA 28 saat ini menampung total 50 siswa, terdiri dari 31 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan, yang berasal dari keluarga pra-sejahtera di berbagai daerah terpencil.

Suasana Haru dan Aspirasi Siswa

Salah satu siswa, Bayu Nadhir (15), menyampaikan rasa bangganya bisa bertemu langsung dengan Wakil Presiden.

Bayu juga membacakan puisi berjudul Pemimpin Muda di hadapan Gibran dan rombongan.

"Gugup, tapi bangga", ujarnya usai tampil, sembari berharap agar fasilitas olahraga di sekolah dapat ditingkatkan agar siswa juga sehat secara fisik.

Guru sosiologi Fahmi Adi Nugroho (28) menilai program Sekolah Rakyat merupakan bukti nyata keberpihakan negara terhadap pemerataan akses pendidikan.

"Inilah bentuk kehadiran negara bagi anak-anak di daerah terpencil", ia mengungkapkan.

Antusiasme Warga dan Makna Simbolik Kunjungan

Sebelum meninggalkan lokasi, Gibran menyempatkan diri menyapa warga yang sudah menunggu di luar area sekolah.

Kerumunan warga spontan meneriakkan nama Gibran, mencerminkan antusiasme terhadap perhatian pemerintah terhadap pembangunan sumber daya manusia di wilayah timur Indonesia.

Bagi masyarakat Akekolano, kunjungan ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol nyata bahwa pembangunan manusia bukan hanya janji politik, tetapi kerja nyata yang menyentuh kehidupan sehari-hari.

Penulis :
Shila Glorya