billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Terjemahan Al Quran ke Bahasa Makassar Dialek Lakiung Masuki Tahap Uji Publik, Kemenag Dorong Literasi Keagamaan Daerah

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Terjemahan Al Quran ke Bahasa Makassar Dialek Lakiung Masuki Tahap Uji Publik, Kemenag Dorong Literasi Keagamaan Daerah
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Terjemahan Al Quran bahasa daerah yang dipamerkan dalam gelaran Conference and Expose on Training Balitbang Diklat Kemenag di Surabaya, Kamis (15/8/2024). ANTARA/Asep Firmansyah/pri..)

Pantau - Kementerian Agama mengumumkan bahwa proses penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa Makassar dialek Lakiung kini telah memasuki tahap uji publik sebagai bagian dari upaya memperkuat literasi keagamaan berbasis kearifan lokal.

Inisiatif ini dijalankan oleh Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PBAL2K) Kemenag.

Kepala PBAL2K, M. Sidik Sisdiyanto, menyatakan bahwa penerjemahan Al Quran ke bahasa daerah merupakan langkah penting dalam menghidupkan kembali denyut nadi Al Quran dalam bahasa ibu masyarakat.

"Terjemahan Al Quran ke dalam bahasa daerah diharapkan dapat menyampaikan nilai-nilai moral dan akhlak dengan lebih dekat kepada masyarakat," ungkapnya.

Fokus pada Ketepatan Makna dan Rasa Bahasa

Sidik menjelaskan bahwa validasi terjemahan tidak hanya bertumpu pada akurasi makna teks, tetapi juga mempertimbangkan kekuatan dakwah dan rasa bahasa yang sesuai dengan budaya lokal.

"Agar Al Quran tidak hanya menjadi teks berbahasa asing, tetapi menjadi sahabat dalam bahasa ibu yang menguatkan identitas keislaman yang rahmatan lil alamin," ujarnya.

Tahap uji publik ini dianggap sebagai tanggung jawab akademis kolektif sekaligus bagian dari gerakan nasional dalam semarak literasi keagamaan.

"Semua ini untuk memastikan tidak ada lagi kesalahan dalam pemilihan diksi dan tetap menjaga konsistensi, sebab terkadang untuk menyatakan satu istilah saja terdapat banyak varian," jelasnya.

Sidik juga menyampaikan apresiasi kepada Guru Besar Universitas Negeri Makassar, Kembong Daeng, atas dedikasinya selama bertahun-tahun dalam proses penerjemahan ini.

Dorong Literasi Keagamaan yang Inklusif

Kemenag berharap agar program penerjemahan ini menjadi bagian dari gerakan literasi keagamaan yang inklusif dan transformatif.

"Kami akan terus berikhtiar menjembatani antara teks kitab suci dan realitas umat. Hingga saat ini sudah ada 30 terjemahan ke dalam bahasa daerah, semoga ke depan terus bertambah," ungkap Sidik.

Saat ini, Al Quran telah diterjemahkan ke dalam sekitar 30 bahasa daerah di Indonesia, dan jumlah tersebut terus berkembang seiring meningkatnya kesadaran pentingnya dakwah dalam bahasa lokal.

Penulis :
Aditya Yohan