
Pantau - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa temuan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta merupakan peringatan serius atas buruknya pengelolaan sampah, terutama di tempat pemrosesan akhir (TPA) seperti Bantargebang.
"Ya bagaimana tidak mikroplastik kalau sampahnya ditumpuk semua. Yang (TPA) Bantargebang saja pasti mengontribusi mikroplastik cukup besar," ujarnya.
Sampah Menumpuk, Mikroplastik Tak Terelakkan
Hanif menjelaskan bahwa penemuan mikroplastik dalam air hujan bukan hal yang mengejutkan, mengingat praktik penumpukan sampah tanpa pengolahan yang masih terjadi di beberapa TPA besar.
"Dengan sampah yang menumpuk kena hujan, kena air, kena panas, pasti akan menimbulkan mikroplastik," tegasnya.
Pemerintah saat ini tengah berupaya mengubah sistem pengelolaan sampah dari open dumping menjadi sanitary landfill, yaitu metode penanganan sampah dengan penutupan menggunakan tanah lempung dan sistem pipa penyalur gas metana.
Sistem sanitary landfill diharapkan dapat menekan penyebaran mikroplastik ke lingkungan, baik melalui air, udara, maupun tanah.
"Makanya sejak menjabat Pak Presiden minta TPA ditertibkan, ya kita sudah tertibkan, hampir seluruh kabupaten/kota sudah melakukan itu. Kecuali yang gede-gede seperti Bantargebang ini kayaknya agak susah menutupinya," jelas Hanif.
Mikroplastik Menyebar Lewat Air Hujan dan Udara
Peneliti BRIN, Muhammad Reza Cordova, sebelumnya mengungkapkan bahwa sejak tahun 2022, mikroplastik ditemukan dalam seluruh sampel air hujan yang diambil di wilayah Jakarta.
Mikroplastik ini terbentuk dari degradasi limbah plastik yang tidak sempurna dan menyebar melalui udara sebelum jatuh bersama hujan.
Sumber utama mikroplastik berasal dari:
- Serat sintetis dari pakaian
- Debu kendaraan dan ban
- Sisa pembakaran sampah plastik
- Degradasi plastik di ruang terbuka
Partikel yang ditemukan terdiri dari berbagai jenis serat sintetis dan fragmen plastik, seperti:
- Poliester
- Nilon
- Polietilena
- Polipropilena
- Polibutadiena dari ban kendaraan
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata jumlah mikroplastik yang ditemukan mencapai 15 partikel per meter persegi per hari dalam air hujan di kawasan pesisir Jakarta.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan