billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Muhammad Hatta Dorong IKM Naik Kelas Lewat Pelatihan Perizinan dan Pendampingan Produksi di Solo

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Muhammad Hatta Dorong IKM Naik Kelas Lewat Pelatihan Perizinan dan Pendampingan Produksi di Solo
Foto: Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Hatta memberikan sambutan pada acara pendampingan teknis produksi dalam rangka pengembangan dan penumbuhan wirausaha baru industri kecil dan menengah di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin 20/10/2025 (sumber: Antara/Aris Wasita)

Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI, Muhammad Hatta, mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) pemula untuk naik kelas agar mampu bersaing di pasar global melalui kegiatan pendampingan teknis produksi yang dilaksanakan di Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Senin.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Muhammad Hatta dengan Kementerian Perindustrian dan bertujuan menumbuhkan wirausaha baru di sektor IKM.

"Di mana kami ingin, khususnya agar industri kecil dan menengah bisa tumbuh secara baik dan kami ingin menjaring pebisnis pemula, yang dari awal masuk ke dunia bisnis belum punya apa-apa, belum bisa buat NIB, PIRT, dan berbagai perizinan lain dari pemerintah," ungkap Hatta.

Tujuan Pendampingan: Legalitas dan Daya Saing

Melalui sosialisasi dan edukasi dari Kementerian Perindustrian, kegiatan ini membantu pelaku IKM pemula agar dapat memenuhi peraturan dan perizinan resmi dari pemerintah.

"Minimal sejak berusaha sudah mengikuti aturan yang diberikan oleh pemerintah. Dengan begitu mereka bisa bersaing secara sehat dengan industri yang sudah berjalan selama ini," ia mengungkapkan.

Hatta menegaskan pentingnya legalitas bagi pelaku usaha agar dapat masuk ke ekosistem industri modern.

"Kalau itu tidak dilakukan mereka agak sulit masuk ke dunia yang serba sempurna. Mereka belum punya izin maka artinya mereka tidak siap masuk ke market global," katanya.

Kegiatan pendampingan ini direncanakan berlangsung selama tiga hari dan menargetkan seluruh peserta agar memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB).

"Itu gol terakhir, supaya mereka bisa naik kelas. Bisa diterima di lingkungan usahanya dan bisa bersaing dengan usaha-usaha yang lain," ujar Hatta.

Ia juga menyadari bahwa pelaku IKM pemula sering menghadapi kendala dalam memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan pemerintah, khususnya soal perizinan seperti OSS.

"Mereka mungkin punya produk yang baik, tapi kalau harus ngurus OSS dan sebagainya mereka agak ribet. Bisa jadi belum ada kekuatan finansial yang cukup," jelasnya.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Harapan Kolaborasi

Hatta menyebut bahwa keterlibatan Kementerian Perindustrian sangat penting untuk menjembatani kesulitan yang dihadapi pelaku IKM, terutama dalam hal akses modal.

"Salah satu keuntungannya kalau sudah punya NIB otomatis kan bank bisa menerima, oh ini sudah ada legal formalnya. Kalau modal kurang kan ada KUR. Kalau NIB saja tidak punya kan bagaimana untuk mendapatkan akses permodalan. Maka pelatihan ini dibutuhkan," ungkapnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 400 pelaku IKM dari wilayah Solo, Boyolali, Klaten, dan Sukoharjo, yang merupakan daerah pemilihan Muhammad Hatta.

"Ini batch pertama, mudah-mudahan bisa berlanjut," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian Kota Surakarta, Agung Riyadi, menegaskan pentingnya kerja sama lintas wilayah di kawasan Solo Raya.

"Ada klaster Solo Raya. Di sini Kota Surakarta sebagai hub, enam kabupaten lain sebagai daerah yang punya potensi, kami hanya punya jasa dan perdagangan tentu akan menumbuhkembangkan. Ini perlu dikeroyok bersama-sama agar memberikan multiplier effect, tidak bisa jalan sendiri dalam mengembangkan potensi sekitar," katanya.

Agung berharap pelatihan ini bisa memperkuat sinergi antarwilayah dan meningkatkan kompetensi pelaku usaha.

"Salah satunya melalui upaya meningkatkan pengetahuan para pelaku usaha," tuturnya.

Penulis :
Shila Glorya