Pantau - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyiapkan langkah sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung–Pandeglang yang dijadwalkan mulai pada tahun 2026.
Gubernur Banten, Andra Soni, menyatakan bahwa proyek reaktivasi jalur ini merupakan bagian dari strategi memperkuat konektivitas antarwilayah di Provinsi Banten.
"Nantinya, tugas Pemerintah Provinsi Banten adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka mensterilkan jalur yang akan digunakan," ungkapnya dalam keterangan resmi di Kota Serang, Banten, pada Senin.
Ia menambahkan bahwa kajian awal untuk reaktivasi jalur tersebut akan dimulai pada 2026, berdasarkan hasil koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di Jakarta.
"Setelah kajian itu selesai, ditargetkan pada 2027 proyeknya sudah bisa mulai konstruksi," jelasnya.
Proyek Strategis untuk Percepat Konektivitas
Andra menegaskan bahwa proyek reaktivasi jalur kereta ini dikategorikan sebagai proyek strategis bagi Provinsi Banten.
"Ini penting bagi kita karena nantinya akan membuka akses dan mempercepat konektivitas antara wilayah selatan dan utara Banten," ia mengungkapkan.
Proyek ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan dengan meningkatkan efisiensi transportasi antarwilayah.
Elektrifikasi Jalur Rangkasbitung–Merak Juga Disiapkan
Selain proyek reaktivasi, Pemprov Banten juga mendukung penuh rencana elektrifikasi jalur kereta Rangkasbitung–Merak yang saat ini tengah disiapkan oleh pemerintah pusat.
"Kehadiran saya di sini juga untuk menindaklanjuti elektrifikasi jalur Rangkasbitung–Merak dan memastikan komitmen itu berjalan," kata Andra.
Ia berharap perkembangan teknologi perkeretaapian nasional bisa segera diterapkan di Banten demi mendukung transportasi publik yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
"Mudah-mudahan ke depan perkembangan teknologi perkeretaapian juga bisa masuk dan diterapkan di Banten," tutupnya.
- Penulis :
- Leon Weldrick
