
Pantau - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan belum dapat memberikan kepastian mengenai isu pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) strategis yang tengah ramai dibicarakan publik.
Saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta pada Rabu, 22 Oktober 2025, Sjafrie menyampaikan bahwa proses pengadaan alutsista harus melalui sejumlah tahapan yang diatur secara ketat.
"Saya belum bisa memberikan suatu kepastian tentang alutsista strategis," ungkapnya saat menjawab pertanyaan wartawan.
Prosedur Ketat dan Kerahasiaan Negara
Menurut Sjafrie, proses pembelian alutsista tidak bisa dilakukan secara terbuka karena menyangkut kepentingan pertahanan negara.
Ia menegaskan bahwa prosedur pengadaan alutsista strategis telah diatur dalam peraturan presiden, dan salah satu poin pentingnya adalah menjaga kerahasiaan informasi.
"Orang ngomong sana sini ya silakan, tapi sebagai institusi yang harus memastikan itu saya harus patuh kepada bagaimana keputusan strategis yang diambil oleh presiden sebagai panglima tertinggi," ia mengungkapkan.
Sjafrie menambahkan bahwa sebagai pejabat negara, ia tidak bisa serta-merta menanggapi isu-isu yang berkembang tanpa dasar kebijakan resmi.
Isu Pembelian Alutsista Mencuat ke Publik
Beberapa waktu terakhir, sejumlah isu pembelian alutsista mencuat dan menjadi perbincangan masyarakat.
Isu tersebut antara lain menyebutkan rencana pembelian kapal induk Giuseppe Garibaldi dari Italia, pesawat tempur J-10 Chengdu dari Tiongkok, serta kapal fregat jenis 053 dari negara yang sama.
Namun hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari Kementerian Pertahanan terkait kebenaran dan kelanjutan isu-isu tersebut.
- Penulis :
- Leon Weldrick