Pantau - Polda Papua menyatakan bahwa 10 orang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah ditangkap dan tengah menjalani proses hukum atas keterlibatan mereka dalam sejumlah aksi kekerasan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Penyerangan KKB Tewaskan Puluhan Warga, Evaluasi Keamanan Diperkuat
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito, mengungkapkan bahwa dalam delapan bulan terakhir, sebanyak 34 orang tewas akibat aksi penyerangan yang dilakukan KKB dan simpatisannya.
"95 persen kasus penyerangan terhadap warga sipil dan aparat keamanan di Kabupaten Yahukimo dilakukan KKB dan simpatisannya," jelas Cahyo.
Aksi kekerasan tersebut berlangsung dari bulan Maret hingga Oktober 2025, dan juga mengakibatkan 10 korban luka, termasuk dua anggota dari TNI dan Polri.
"Dengan hasil evaluasi diharapkan Polres Yahukimo dan Polda Papua dapat menentukan cara bertindak yang komprehensif dalam menegakkan hukum serta memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat," tambahnya.
Anev di Jayapura, Strategi Hadapi Gangguan Keamanan Disusun
Untuk merespons kondisi keamanan tersebut, Polda Papua menggelar rapat koordinasi analisa dan evaluasi (anev) pada Kamis, 23 Oktober, di Jayapura.
Rapat tersebut dipimpin oleh Wakapolda Papua, dan diikuti oleh pejabat utama Polda Papua, Satgas Damai Cartenz, serta Kapolres Yahukimo.
Anev digelar sebagai bentuk tanggung jawab institusi dalam menjaga stabilitas keamanan, sekaligus untuk menyusun langkah konkret penanganan gangguan yang terus terjadi.
Tantangan Geografis Perparah Penanganan Keamanan di Yahukimo
Kabupaten Yahukimo memiliki luas wilayah 17.152 kilometer persegi, yang terdiri atas 51 distrik, 517 desa, dan 1 kampung, dengan populasi sekitar 455.000 jiwa.
Kondisi geografis Yahukimo tergolong kompleks dan menjadi tantangan tersendiri dalam penegakan hukum.
Dari seluruh distrik yang ada, hanya Dekai dan Kurima yang dapat dijangkau melalui transportasi darat.
Sementara itu, wilayah lainnya hanya bisa diakses menggunakan transportasi udara.
"Wilayah ini hanya dilayani satu polres dan dua polsek," ujar Kombes Cahyo, menyoroti keterbatasan infrastruktur dan personel di tengah besarnya tantangan keamanan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan
