
Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Selatan melakukan pengerukan lumpur dan pembangunan sumur resapan di kawasan Patra, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, sebagai upaya mencegah banjir dan mengurangi genangan saat musim hujan.
Pengerukan Kali dan Pembangunan Sumur Resapan
Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar, menjelaskan bahwa pengerukan sedimen lumpur maupun sampah dilakukan di Kali Cideng, Saluran Penghubung Patra, dan Saluran Penghubung Kemenkes.
“Pencegahan banjir di kawasan Patra ini dilakukan dengan melakukan pengerukan sedimen lumpur maupun sampah di Kali Cideng, Saluran Penghubung Patra, dan Saluran Penghubung Kemenkes,” ungkapnya.
Selain itu, lima sumur resapan dengan kedalaman 28 hingga 30 meter dibangun di kawasan tersebut.
Setiap sumur resapan tersebut mampu menampung hingga 10.000 liter air.
Anwar menekankan bahwa sumur resapan berperan penting untuk mengurangi genangan saat musim hujan dan menjaga cadangan air tanah saat musim kemarau.
“Saat musim hujan dapat berfungsi mengatasi genangan. Sementara, saat musim kemarau bisa memastikan cadangan air tanah masih baik,” ia mengungkapkan.
Menurut Anwar, upaya ini sudah menunjukkan hasil positif, dengan genangan yang berkurang hingga 50 sampai 60 sentimeter saat hujan deras.
Ia juga mengimbau warga untuk menjaga kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah ke kali atau waduk.
“Kami rutin melaksanakan kerja bakti dengan melibatkan pengurus lingkungan dan unsur warga lainnya untuk memastikan kebersihan terjaga. Lingkungan yang bersih, rapi dan tertata termasuk di bantaran kali sangat penting,” tambahnya.
Dikerahkan Ratusan Personel dan Alat Berat
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, Santo, menyampaikan bahwa penanganan genangan di kawasan Patra melibatkan 500 personel Pasukan Pelangi, lima unit ekskavator, dan sepuluh dump truck.
Untuk Kali Cideng, pengerukan lumpur dan sampah dilakukan sepanjang 600 meter dengan ketebalan sekitar satu meter.
Volume pengerukan lumpur diperkirakan mencapai 1.100 meter kubik dan ditargetkan selesai dalam dua bulan.
Santo menjelaskan bahwa pengerukan dilakukan dari hulu ke hilir agar fungsi aliran air di Kali Cideng berjalan optimal.
“Nanti kita menyambung yang di belakang Gedung KPK RI sampai Waduk Setiabudi yang saat ini juga kita sedang lakukan pengerukan. Melalui upaya ini semoga dapat menjawab persoalan genangan yang kerap terjadi saat hujan deras,” jelasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf










