billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Banjir Semarang Masih Meluas, BNPB Tambah Armada Pesawat untuk Operasi Modifikasi Cuaca

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Banjir Semarang Masih Meluas, BNPB Tambah Armada Pesawat untuk Operasi Modifikasi Cuaca
Foto: (Sumber: Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti saat meninjau posko bantuan korban banjir di Semarang, Rabu (29/10/2025). ANTARA/HO-Pemkot Semarang)

Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah satu armada pesawat dalam Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mempercepat penanganan banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah, serta memperkuat mitigasi bencana hidrometeorologi di wilayah sekitarnya.

Armada Kedua Dikerahkan, Fokus Kawasan Hulu dan Selatan Jawa Tengah

Penambahan pesawat dilakukan karena satu armada sebelumnya dinilai belum cukup mengatasi masifnya pembentukan awan hujan di wilayah terdampak.

"Namun, masifnya pembentukan awan membuat satu armada belum cukup. Karena itu, mulai hari ini pesawat tambahan akan dikerahkan dengan cakupan operasi yang lebih luas," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Sebelumnya, BNPB telah mengoperasikan satu pesawat Cessna Caravan PK-SNM untuk mengurai awan dan mengatur distribusi hujan, agar tidak jatuh di wilayah banjir atau daerah hulu yang rawan limpasan air.

Kini, armada kedua akan ditempatkan di Lanud Adi Soemarmo, Solo, sebagai posko OMC wilayah selatan Jawa Tengah, untuk memperluas cakupan dan meningkatkan efektivitas pengendalian cuaca.

"Ketika satgas darat berkejaran dengan waktu di lapangan, di langit kami menambah kekuatan untuk mengatur agar hujan jatuh di tempat yang semestinya," lanjut Abdul Muhari.

Genangan Masih Tinggi, Tanggul dan Tol Perburuk Aliran Air

Hingga Rabu (29/10/2025) sore, BNPB mencatat banjir masih menggenangi sejumlah titik di Jalan Kaligawe Raya hingga Genuk dengan ketinggian air mencapai 90 cm.

Jumlah warga terdampak mencapai 22.669 jiwa, dengan 39 orang masih mengungsi dan 3 orang dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di tengah kondisi banjir.

Sejumlah instansi seperti BBWS, PPSDA, dan BNPB mengoperasikan pompa untuk mempercepat aliran air menuju laut.

Namun, derasnya debit air dari hulu Sungai Tenggang dan Sungai Sringin yang masih tinggi akibat hujan lebat menjadi tantangan utama dalam penanganan.

Data radar cuaca dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang menunjukkan bahwa awan konvektif dengan potensi hujan sedang hingga lebat masih terpantau di beberapa wilayah.

Kondisi diperparah oleh keberadaan proyek tol dan tanggul laut yang turut memperlambat aliran air ke laut, sehingga genangan masih bertahan di sejumlah kawasan kota.

BNPB terus mengupayakan percepatan pemulihan dengan pendekatan darat dan udara secara terintegrasi, sambil mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

Penulis :
Aditya Yohan