
Pantau - Yayasan Warga Bumiputra Indonesia (YWBI) bekerja sama dengan Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) dan Universitas Tianjin, China, resmi meluncurkan program beasiswa pendidikan tinggi luar negeri bagi pemuda-pemudi bertalenta Indonesia.
Program bertajuk Dharma Bhakti Warga Bumiputra Indonesia ini diumumkan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-79 di Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.
Setiap tahun, sedikitnya 50 mahasiswa Indonesia akan diberangkatkan untuk menempuh pendidikan di Universitas Tianjin, salah satu universitas nasional unggulan di bawah Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok.
Cetak Profesional di Bidang Medis dan Strategis
Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan tenaga profesional nasional, terutama di sektor medis dan bidang strategis lainnya.
Ketua YWBI, Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono, menyatakan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah awal dalam membangun SDM unggul yang siap mengabdi di seluruh penjuru negeri.
“Kerja sama antara YWBI, KIKT, dan Universitas Tianjin menandai dimulainya program beasiswa pendidikan tinggi bagi generasi muda Indonesia,” ujar Hendropriyono.
Ia menambahkan bahwa program ini sejalan dengan amanat Presiden untuk menambah minimal 5.000 dokter baru di seluruh wilayah Indonesia.
Penerima beasiswa akan dibekali bukan hanya pendidikan akademik, tetapi juga nilai-nilai moral, nasionalisme, dan kebumiputraan melalui kolaborasi dengan universitas dalam negeri.
Pererat Hubungan RI-Tiongkok di Bidang SDM
Ketua KIKT, Garibaldi Thohir, menekankan bahwa kerja sama ini juga memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok melalui pengembangan sumber daya manusia.
“Kerja sama ini tidak hanya membuka akses pendidikan global, tetapi juga mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok di bidang SDM,” jelas Garibaldi.
“Kami percaya masa depan bangsa tidak hanya ditentukan oleh kekuatan ekonomi, tetapi juga oleh kualitas SDM-nya,” tambahnya.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, KIKT juga akan mengirim sedikitnya 20 tenaga pengajar dan profesional Indonesia setiap tahun untuk mengikuti pelatihan di Universitas Tianjin.
KIKT juga mendorong kolaborasi riset antara perusahaan dan institusi pendidikan demi pengembangan teknologi dan kapasitas profesional.
Penandatanganan MoU dan Langkah Menuju Indonesia Emas 2045
Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama ditandatangani oleh:
- Ketua KIKT, Garibaldi Thohir
- Ketua YWBI, Hendropriyono
- Presiden Universitas Tianjin, Prof. Chai Liyuan
Penandatanganan turut disaksikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Letjen TNI (Purn) Suhartono Suratman.
Kerja sama tiga pihak ini di bidang pendidikan, riset ilmiah, dan pengembangan tenaga profesional diharapkan menjadi tonggak penting dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Sinergi antara lembaga sosial, dunia usaha, dan institusi pendidikan ini memperlihatkan komitmen kuat dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia agar mampu bersaing secara global.
- Penulis :
- Aditya Yohan








