billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPRD Jatim Soroti Minimnya Dukungan Infrastruktur untuk Pesantren Usai Atap Asrama Ambruk di Situbondo

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

DPRD Jatim Soroti Minimnya Dukungan Infrastruktur untuk Pesantren Usai Atap Asrama Ambruk di Situbondo
Foto: (Sumber: Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Zainiye memberikan keterangan kepada wartawan di Situbondo. ANTARA/Novi Husdinariyanto.)

Pantau - Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Zainiye, mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani (SAQJ) di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, belum pernah menerima bantuan pembangunan atau rehabilitasi dari pemerintah pusat maupun daerah.

Satu Santriwati Meninggal, 18 Luka-Luka

Pernyataan ini disampaikan menyusul insiden ambruknya atap asrama putri pada Rabu, 29 Oktober 2025 dini hari.

Peristiwa tragis tersebut mengakibatkan satu santriwati bernama Putri Hemilia Oktaviantika (13) meninggal dunia, sementara 18 santriwati lainnya mengalami luka-luka.

Zainiye menyebut bahwa selama ini bantuan dari pemerintah hanya sebatas pada program kegiatan pendidikan.

“Untuk pembangunan fisik atau rehabilitasi, belum pernah ada realisasi bantuan,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa kejadian ini merupakan pengingat penting akan tanggung jawab bersama dalam memastikan infrastruktur pesantren mendapatkan perhatian dan dukungan layak.

“Infrastruktur asrama harus mendapat perhatian agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.

Pesantren Mandiri Tanpa Biaya Pendidikan

Pondok Pesantren SAQJ menampung lebih dari 300 santri dan diketahui tidak memungut biaya pendidikan.

Santri hanya diwajibkan membayar iuran bulanan sebesar Rp20.000 dan menyumbang 15 kilogram beras setiap bulan.

Zainiye menyatakan bahwa sistem ini mencerminkan kemandirian pesantren yang patut diapresiasi.

Ia menambahkan bahwa musibah ini tidak boleh menimbulkan ketakutan berlebihan karena peristiwa serupa bisa saja terjadi di mana saja, tidak hanya di lingkungan pesantren.

Politisi asal Jawa Timur ini berkomitmen untuk mengusulkan bantuan pembangunan dan rehabilitasi untuk pesantren SAQJ melalui program DPRD Jawa Timur.

“Ini bagian dari perjuangan dan pengabdian para pengasuh dalam mencerdaskan generasi muda, baik dari sisi ilmu maupun akhlak,” ia menuturkan.

Zainiye juga menekankan pentingnya menghargai ketulusan dan dedikasi para pengasuh pesantren yang telah berperan dalam membangun peradaban melalui jalur pendidikan.

Penulis :
Ahmad Yusuf