Pantau.com - Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengungkapkan ada beberapa alasan khusus masyarakat enggan menjatuhkan pilihan ke capres Joko Widodo atau pun Prabowo Subianto.
Terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rico menyebut masyarakat enggan memilih capres petahana karena dinilai memiliki kinerja buruk (20,3 persen); tidak berpihak pada Islam (9,3 pesen); ingin presiden baru (8,9 persen); banyak janji yang telah dak ditepati (7,3 persen); dan cawapres terlalu tua (3,3 persen).
Baca juga: Survei Median: Elektabilitas Prabowo-Sandi Kian Mendekati Jokowi-Ma'ruf
"Pemilih tidak mau memilih Jokowi karena menganggap Jokowi belum berhasil membenahi beratnya beban ekonomi sehari-hari, belum memenuhi janji kampanyenya, dan dianggap tidak berpihak pada Islam," kata Rico ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2019).
Sementara capres Prabowo, Rico mengatakan masyarakat menganggap calon oposisi itu belum mampu memberikan contoh kerja konkrit dan tidak memiliki kejelasan visi misi.
"Dari hasil survei, lima alasan masyarakat tidak mau memilih Prabowo yaitu belum ada contoh kerjanya (14,9 persen); belum jelas visi misi dan programnya (7,4 persen); sudah cocok dengan Jokowi (5,6 persen); bicaranya sombong dan kasar (5,1 persen) serta otoriter (3,7 persen)," jelasnya.
Baca juga: Survei Median: Jokowi-Ma'ruf Ungguli Prabowo-Sandi, tapi...
Tiga bulan jelang pemilu 17 April 2019, Rico menyebut kedua Paslon masih memiliki kesulitan untuk bisa menang. Meski elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan selisih 9,2 persen dari Prabowo-Sandi. Sementara angka masyarakat golput pun masih sekitar 13,4 persen.
"Pertarungan belum usai. Bahkan ini bisa dikatakan kalau tren berlanjut terus, kompetisi bisa dilakukan ketat. Tidak mudah dimenangkan 01 maupun 02," ucapnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
