
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau progres revitalisasi Pasar Induk dan Asrama Inggrisan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Jumat (31/10).
Dalam kunjungan tersebut, Menko AHY didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.
Kedua bangunan yang ditinjau merupakan bangunan bersejarah yang tengah direvitalisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Revitalisasi ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025, dengan operasional dijadwalkan mulai Januari 2026.
"Kami meninjau lokasi Pasar Induk Banyuwangi yang saat ini tengah direvitalisasi, dan proyek ini sudah dikerjakan kurang lebih selama satu tahun dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2025 agar segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat", ungkap AHY.
Arsitektur Osing dan Nilai Sejarah Tetap Dipertahankan
Menko AHY mengungkapkan kekagumannya terhadap desain arsitektur yang diterapkan dalam revitalisasi ini.
"Arsitekturnya menarik sekali karena tetap berusaha mempertahankan kekhasan Banyuwangi, dan bahkan tadi ada sebagian yang juga dipertahankan sebagai heritage", ia mengungkapkan.
Gedung utama Pasar Induk menggunakan arsitektur khas Osing Banyuwangi, sementara Asrama Inggrisan direvitalisasi sesuai peraturan perundang-undangan tentang cagar budaya.
Keaslian bangunan Asrama Inggrisan tetap dijaga agar nilai sejarahnya tidak hilang.
Asrama ini nantinya akan difungsikan sebagai destinasi wisata sejarah dan edukasi.
Asrama Inggrisan dulunya merupakan komplek perkantoran telegrap, dan pada tahun 1871, Banyuwangi menjadi titik penghubung pertama kabel telegrap bawah laut antara Eropa dan Australia.
Fasilitas Pasar Modern dan Pusat Wisata Baru
Pasar Induk Banyuwangi dibangun di atas lahan seluas 10.600 meter persegi, dengan total luas bangunan 15.872 meter persegi.
Pasar ini terdiri dari dua bangunan utama masing-masing dua lantai.
Pasar sisi utara mencakup 209 los/kios, sedangkan sisi selatan memiliki 568 los/kios.
Total kapasitas mencapai 777 unit, terdiri dari 194 kios dan 583 los.
Revitalisasi ini menelan anggaran sebesar Rp152 miliar dan dimulai sejak Oktober 2024.
Menko AHY berharap revitalisasi ini mampu meningkatkan aktivitas ekonomi warga setempat.
"Para penjual dan para pembeli bisa nyaman datang ke tempat ini, berbelanja, berjualan dan sekali lagi bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan Kabupaten Banyuwangi", ujarnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas proyek ini.
"Semoga nantinya pasar dan Asrama Inggrisan yang tampil dengan wajah baru ini bisa menjadi destinasi baru bagi wisatawan, sehingga semakin menggeliatkan ekonomi warga kami", ungkapnya.
- Penulis :
- Leon Weldrick









