
Pantau - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution, menegaskan bahwa Bank Sumut harus naik kelas setelah mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III tahun 2025.
Capaian kinerja hingga akhir September 2025 dianggap sebagai momentum penting untuk mempercepat transisi Bank Sumut dari Bank Buku II ke Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) II.
"Kalau kinerja sudah positif, saatnya Bank Sumut naik kelas," ungkap Bobby Afif Nasution.
Komitmen Pemerintah dan Strategi Penguatan
Bobby mengapresiasi konsistensi kinerja positif Bank Sumut yang dinilai mampu beradaptasi, menjaga kepercayaan publik, dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah.
Ia menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara siap mendukung penguatan modal dan strategi ekspansi Bank Sumut.
"Dengan peningkatan modal melalui private placement, Bank Sumut punya ruang lebih besar mengelola dana, dan mengambil peran strategis, termasuk pengelolaan dana haji," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya efisiensi operasional dengan mendorong penurunan rasio BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional).
Kinerja positif Bank Sumut diproyeksikan berdampak langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan target kontribusi sebesar Rp289 miliar pada tahun ini.
"Pemprov akan terus mendukung setiap langkah transformasi Bank Sumut agar menjadi bank daerah yang tangguh, efisien, dan berdaya saing nasional. Saatnya Bank Sumut naik kelas, dan menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara," tegas Bobby.
Pertumbuhan Aset, Laba, dan Komitmen Tata Kelola
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut, Arieta Aryanti, melaporkan bahwa hingga September 2025 total aset Bank Sumut mencapai Rp47 triliun, tumbuh sekitar 7,58 persen year-on-year (yoy).
Laba bersih tercatat sebesar Rp539 miliar, meningkat sekitar 3,63 persen yoy.
Rasio kredit bermasalah (NPL Gross) tetap terjaga di level 2,6 persen.
"Pertumbuhan yang sehat ini hasil dari strategi bisnis disiplin, efisiensi operasional, dan tata kelola yang kuat," ungkap Arieta.
Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut, Syafrizalsyah, menambahkan bahwa fokus Bank Sumut ke depan mencakup perluasan pangsa pasar, penguatan portofolio syariah, dan dukungan terhadap pembangunan daerah.
"Kami ingin Bank Sumut hadir lebih dekat dengan masyarakat, memperluas akses layanan, dan mendukung sektor-sektor produktif daerah," ujarnya.
Transformasi digital juga menjadi salah satu pendorong utama daya saing Bank Sumut.
Lewat Sumut Mobile versi terbaru, Bank Sumut menghadirkan fitur digital yang lebih modern, aman, dan mudah digunakan.
"Di sektor pembiayaan, Bank Sumut memperkuat peran sosialnya lewat Program 3 Juta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan kemudahan biaya akad dan balik nama," terang Syafrizalsyah.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan Bank Sumut, Eksir, menegaskan komitmen manajemen dalam menerapkan prinsip good corporate governance (GCG).
"Hal ini untuk memaksimalkan nilai perusahaan, meningkatkan kinerja, dan menjaga keberlanjutan bisnis jangka panjang," ungkapnya.
Penerapan prinsip GCG mencakup etika, transparansi, akuntabilitas, kepatuhan hukum, dan penguatan manajemen risiko.
"Kita terus berbenah. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik menjadi sesuatu yang mutlak," tutup Eksir.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti










