billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamentrans Sampaikan 4 Amanat Presiden Prabowo kepada Calon Transmigran: Jaga NKRI hingga Wujudkan Swasembada Pangan

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Wamentrans Sampaikan 4 Amanat Presiden Prabowo kepada Calon Transmigran: Jaga NKRI hingga Wujudkan Swasembada Pangan
Foto: Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi memberikan pembekalan kepada peserta pelatihan calon transmigran Angkatan IV dan V Tahun 2025 di BBPPMT Yogyakarta, Sleman, DIY, Sabtu 1/11/2025  (sumber: ANTARA/Luqman Hakim)

Pantau - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi menyampaikan empat amanat Presiden Prabowo Subianto kepada 75 calon transmigran Angkatan IV dan V Tahun 2025 dalam kegiatan pembekalan di Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BBPPMT) Yogyakarta, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu, 1 November 2025.

Amanat Presiden: Jaga NKRI dan Rajut Nasionalisme

Amanat pertama Presiden adalah agar para transmigran turut menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pemerataan penduduk dari wilayah padat ke wilayah yang masih kosong.

"Untuk menjaga NKRI," ungkap Viva Yoga Mauladi saat menyampaikan amanat Presiden.

Ia menjelaskan bahwa perpindahan penduduk ke daerah yang lebih longgar dapat mengisi tanah kosong dan mencegah potensi intervensi dari pihak luar yang ingin mengambil alih wilayah Indonesia.

Viva juga menegaskan bahwa program transmigrasi memperkuat rasa kebangsaan melalui interaksi antar-suku, agama, dan budaya yang beragam.

"Karena sebagai satu rasa kebangsaan, orang kemudian menjadikan perbedaan itu adalah sesuatu yang biasa saja. Perbedaan suku, agama, ras jangan dijadikan sebagai sumber konflik, tetapi sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia," ia mengungkapkan.

Reforma Agraria, Swasembada Pangan, dan Pusat Ekonomi Baru

Amanat kedua Presiden adalah agar transmigrasi menjadi sarana pengentasan kemiskinan melalui reforma agraria dengan memberikan lahan satu hingga dua hektare kepada setiap transmigran.

Viva menyatakan bahwa negara bertanggung jawab memastikan kehidupan transmigran berubah menjadi lebih baik secara ekonomi.

"Ada perubahan dalam pendapatan, sehingga diharapkan bapak, ibu menjadikan tanah bukan sekadar tempat hidup, tempat permukiman, tetapi menjadikan sebagai sumber ekonomi untuk perubahan nasib," ujarnya.

Untuk mendukung proses adaptasi, pemerintah memberikan jaminan hidup selama 1 hingga 1,5 tahun di masa awal penempatan, agar transmigran dapat memulai usaha berbasis lahan.

Amanat ketiga Presiden menekankan peran strategis transmigrasi dalam mencapai swasembada pangan nasional.

"Sebagian besar kawasan transmigrasi itu menjadi lumbung pangan nasional," tutur Viva.

Amanat keempat adalah menjadikan lokasi transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Viva menyebut program transmigrasi telah membentuk 1.567 desa definitif, 464 kecamatan, 116 kabupaten/kota, serta tiga provinsi baru: Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, dan Papua Selatan.

Ia berharap para transmigran memiliki tekad dan kesiapan menghadapi tantangan di wilayah baru.

"Sebagai warga transmigrasi baru, itu harus punya keyakinan bahwa perubahan nasib itu harus ada di tangan kita sendiri," ucapnya.

TNI Aktif Juga Ikut Program Transmigrasi

Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Transmigrasi, Sigit Mustofa Nurudin, menjelaskan bahwa peserta pelatihan transmigrasi kali ini merupakan bagian dari program transmigrasi lokal.

Sebanyak 75 kepala keluarga akan ditempatkan di Torire, Poso, dan Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dari jumlah tersebut, lima orang di antaranya merupakan anggota TNI Angkatan Darat aktif yang berasal dari daerah tujuan penempatan dan sedang mempersiapkan masa pensiun.

"Ini sebenarnya program sudah dari dulu (trans AD) lalu kita atur juga. Jadi, diselesaikan dulu masa pengabdian beliau, nanti setelah beliau pensiun, nanti resmi jadi warga trans," jelas Sigit.

Penulis :
Leon Weldrick