
Pantau - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah 23 rangkaian kereta untuk layanan KRL Commuter Line Jabodetabek guna meningkatkan kapasitas dan kenyamanan penumpang, terutama pada jam sibuk.
Pemesanan Kereta dari INKA dan China
Pengadaan kereta dilakukan dari dua produsen, yakni PT Industri Kereta Api (INKA) dalam negeri dan perusahaan asal China.
Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, menyatakan bahwa pihaknya telah memesan 12 train set dari INKA dan 11 train set dari China.
"Kita sudah order kepada INKA 12 train set, kita sudah order kepada China itu 11 train set," ungkapnya.
Delapan dari total pesanan asal China saat ini sudah beroperasi penuh.
Sementara tiga sisanya masih menjalani proses technical qualification bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
"Di bulan ini kita akan operasikan tiga lagi, jadi total sampai akhir tahun kita akan operasikan 11," ia mengungkapkan.
Dari 12 rangkaian produksi INKA, empat unit telah diterima oleh PT KAI dan kini sedang menjalani tahap uji teknis.
Targetnya, seluruh rangkaian dari INKA akan mulai beroperasi penuh pada pertengahan tahun 2026.
"Target dengan kereta INKA sampai dengan pertengahan tahun depan sudah akan beroperasi 12," ujar Bobby.
Arahan Presiden dan Harapan Penumpang
Penambahan armada ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menginginkan layanan transportasi publik semakin nyaman bagi masyarakat.
"Beliau sampaikan bahwa harus senyaman mungkin, tadi saya jelaskan juga bahwa sekarang itu pada jam sibuk, KRL kita itu sudah berdempet-dempetan, beliau sangat concern sekali dengan itu, maka beliau sampaikan secepatnya, agar impact bagi rakyat sangat positif sekali, cepatnya kita dalam menambah gerbong," jelas Bobby.
Sebelumnya, pada Juli 2024, Direktur Utama KAI saat itu, Didiek Hartantyo, mengonfirmasi pemesanan delapan rangkaian kereta dari pabrikan China, CRRC Sifang.
Dengan tambahan tiga pesanan baru, total impor kereta dari China mencapai 11 unit.
Seluruh rangkaian dari China direncanakan mulai dikirim ke Indonesia pada tahun 2025.
- Penulis :
- Shila Glorya








