
Pantau - Indonesia belum memutuskan apakah akan mengirim tim pengamat ke pemilihan umum Myanmar yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 2025, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri RI Sugiono di Jakarta, Rabu, 5 November 2025.
"Kita belum memutuskan, tapi saya juga menyampaikan bahwa kita ingin ada suatu proses pemilu yang inklusif. Namun, keputusan sepenuhnya ada pada pihak Myanmar," ungkapnya kepada wartawan.
ASEAN Tidak Kirim Pengamat Resmi
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menegaskan bahwa ASEAN secara kelembagaan tidak akan mengirim pengamat resmi untuk pemilu Myanmar.
"Namun, negara-negara anggota ASEAN diperbolehkan mengirimkan tim pengamat secara bilateral," ia mengungkapkan.
Pernyataan ini muncul di tengah perdebatan internasional mengenai legitimasi pemilu Myanmar yang akan menjadi pemilu pertama sejak kudeta militer pada Februari 2021.
Pemerintah Myanmar Tegaskan Komitmen Demokrasi
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-47 yang digelar di Malaysia, Kepala Delegasi Myanmar menyampaikan bahwa pemerintah Myanmar tengah berupaya menciptakan perdamaian dan stabilitas nasional.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen menghentikan kekerasan serta mendorong pembangunan yang inklusif di seluruh negeri.
Myanmar menegaskan bahwa pemilu mendatang akan menjadi langkah penting menuju sistem demokrasi multipartai yang sejati.
Pemilihan umum tersebut akan digelar dalam dua tahap, yaitu pada 28 Desember 2025 dan dilanjutkan dengan tahap kedua pada Januari 2026.
Pemerintah Myanmar menyebut pemilu ini sebagai bentuk komitmen untuk melindungi dan menjaga kepentingan rakyatnya.
- Penulis :
- Leon Weldrick







