Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Lewat OMI 2025, Kemenag Targetkan Madrasah Jadi Lumbung Saintis Muda Indonesia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Lewat OMI 2025, Kemenag Targetkan Madrasah Jadi Lumbung Saintis Muda Indonesia
Foto: (Sumber: Konferensi pers penguatan kehumasan dan sinergi dengan media yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, di Lampung, Kamis (6/11/2025). ANTARA/Asep Firmansyah.​​​​​​)

Pantau - Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan madrasah sebagai lumbung calon saintis muda melalui penyelenggaraan Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 yang akan digelar di Kota Tangerang, Provinsi Banten, pada 10–13 November 2025.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Arskal Salim, menyampaikan bahwa OMI merupakan ajang strategis untuk menemukan dan membina talenta unggul dari kalangan siswa madrasah di bidang sains dan teknologi.

"Melalui OMI, kita ingin menunjukkan bahwa madrasah memiliki banyak talenta yang berpotensi menjadi saintis di masa depan. Ini merupakan proses penemuan bibit unggul yang diharapkan bisa terus berkembang," ungkapnya.

OMI 2025 mengusung tema "Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju dan Berdaya Saing Global".

Penggabungan KSM dan MYRES, Pembinaan Berkelanjutan Siswa Madrasah

OMI 2025 merupakan penggabungan dari dua ajang sebelumnya, yaitu Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang telah digelar sejak 2012, dan Madrasah Young Researcher Supercamp (MYRES) yang dimulai pada 2018.

Tidak hanya sekadar kompetisi, OMI juga berfungsi sebagai sarana pembinaan berkelanjutan bagi siswa madrasah dalam mengembangkan minat dan bakat di bidang sains dan teknologi.

Arskal menegaskan bahwa OMI diharapkan menjadi motivasi bagi generasi muda madrasah untuk mengambil bagian dalam kemajuan ilmu pengetahuan nasional.

"Kita berharap suatu saat lahir pemenang Nobel dari Indonesia yang berasal dari madrasah," ujarnya.

Peserta OMI berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk madrasah-madrasah unggulan seperti MAN Insan Cendekia dan MAN Model dari kota-kota besar.

"Kita harapkan setiap provinsi mengirimkan wakil terbaiknya. Nanti yang lolos adalah mereka yang telah melewati seleksi ketat," tambahnya.

Dukungan Beasiswa dan Kerja Sama Perguruan Tinggi

Sebagai bentuk apresiasi terhadap para juara, Kemenag sedang menjajaki pemberian beasiswa bagi para pemenang OMI agar mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tanpa kendala ekonomi.

"Beasiswa ini penting agar para juara bisa melanjutkan kuliah sesuai bidang minat dan bakatnya, tanpa terkendala kondisi ekonomi," jelas Arskal.

Ia juga menekankan pentingnya perluasan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi untuk mendukung pengembangan talenta muda madrasah.

"Intinya, kami ingin memastikan bahwa anak-anak madrasah yang berprestasi memiliki masa depan yang terjamin dan bisa terus berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia," tegasnya.

Selain OMI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag juga menggelar berbagai ajang pengembangan kompetensi lainnya, seperti kompetisi robotika.

Menurut Arskal, hal ini membuktikan bahwa madrasah tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga aktif dalam penguasaan sains dan teknologi.

"Seluruh kegiatan ini memperlihatkan bahwa madrasah punya kontribusi besar bagi bangsa, terutama dalam mempersiapkan generasi muda yang religius sekaligus berilmu," tutupnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf