Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Puan Maharani Tegaskan Gedung DPR RI Terbuka untuk Rakyat, tapi Tetap Ada Aturannya

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Puan Maharani Tegaskan Gedung DPR RI Terbuka untuk Rakyat, tapi Tetap Ada Aturannya
Foto: (Sumber: Ketua DPR RI Puan Maharani saat berbicara di hadapan pelajar saat program Parlemen Remaja 2025 di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (6/11/2025). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Pantau - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menerima rombongan pelajar peserta Program Parlemen Remaja 2025 di kompleks parlemen, Jakarta, dan menegaskan bahwa Gedung DPR RI merupakan rumah rakyat yang bersifat terbuka, namun tetap harus diakses dengan aturan yang berlaku.

Gedung DPR RI adalah Rumah Rakyat

Puan menjelaskan bahwa Gedung DPR RI termasuk area objek vital milik negara yang dilindungi dan memiliki tata aturan bagi siapa pun yang ingin memasukinya.

“Memang nggak boleh sembarangan dalam tanda kutip tuh 'masuk-masuk' saja, harus ada aturannya, harus daftar, harus menyatakan kepentingannya untuk datang. Menyatakan saya siapa, kemudian mau ngapain,” ungkap Puan.

Ia menegaskan bahwa keterbukaan DPR RI bukan berarti siapa pun bisa datang tanpa izin atau prosedur yang jelas.

“Rumah kalian saja kan kalau mau masuk kan ketok-ketok dulu, harus permisi kan, enggak bisa cuman ada orang mau bertamu ke rumah kalian, terus ya masuk masuk saja,” ujarnya memberi perumpamaan.

Menurut Puan, keterbukaan parlemen hanya berlaku untuk kegiatan yang bersifat positif dan membangun.

Dorong Generasi Muda Sampaikan Aspirasi dengan Sopan

Kepada para pelajar peserta Parlemen Remaja 2025, Puan meminta agar mereka membagikan pengalaman selama berada di Gedung DPR RI sesuai dengan kenyataan yang mereka lihat.

Jika ditemukan kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan, ia mempersilakan peserta untuk menyampaikannya melalui forum resmi bersama DPR RI.

“Saya berharap ya ini diadakannya parlemen remaja itu bukan datang-datang aja, terus pulang-pulang aja, tapi memang nantinya tuh ada solidaritas di antara kita yang kalau susah saling tolong, kalau senang bisa sama-sama, kalau perlu ada bantuan kita bantu,” tutur Puan.

Ia juga memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk menyampaikan aspirasi mereka secara sopan dan substansial.

“Substansi silakan, tapi sopan tuh ya jangan teriak-teriak, menuding-nuding, misalnya gitu. Namanya sama orang tua, ya jagalah sopan santun,” tegasnya.

Penulis :
Aditya Yohan