
Pantau - Warga di Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur mengeluhkan penumpukan sampah yang menimbulkan bau menyengat dan mengganggu akses jalan.
Penumpukan ini telah berlangsung hampir empat bulan tanpa penanganan tuntas dari pihak berwenang.
Sampah rumah tangga tampak menumpuk di pinggir jalan dan menunggu giliran diangkut truk sampah, sementara proses pengangkutan berlangsung lambat karena dilakukan secara manual oleh petugas kebersihan bersama warga.
Bau Menyengat dan Akses Jalan Terganggu
Seorang warga RT 06, Tusiah (38), mengungkapkan bahwa bau sampah sangat menyengat dan jalan sulit dilalui, terutama saat musim hujan.
“Kasihan petugasnya, satu gerobak harus mengangkat sendiri ke truk. Berat sekali,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa antrean sampah sangat panjang dan petugas harus mengangkat sampah ke truk tanpa alat bantu.
Gerobak sampah dari berbagai RT menumpuk setiap hari menunggu giliran untuk dibuang ke truk, sehingga aktivitas warga terganggu.
Sejak tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di pinggir kali ditutup beberapa bulan lalu, warga terpaksa menaruh sampah di tepi jalan.
Karena tidak tersedia alat bantu seperti mesin pengangkat (shovel loader), pengangkutan dilakukan secara manual oleh petugas kebersihan.
Warga Desak TPS Lama Dibuka Kembali
Tusiah menjelaskan bahwa sebelumnya lokasi di pinggir kali berfungsi menampung sampah sementara dan dibantu alat berat sebelum diangkut ke truk.
Namun setelah lokasi tersebut ditutup dengan seng, warga tetap membuang sampah di tempat itu meski tanpa alat bantu.
Warga lain, Jaka (44), menyebut kondisi ini sudah terjadi sejak Agustus 2025.
“Saya sudah usul ke pihak kelurahan, kata mereka nanti akan koordinasi dengan pihak Lingkungan Hidup. Tapi sampai sekarang belum ada perubahan. Warga masih buang di sini dan menaikkan sendiri ke truk,” ujarnya.
Jaka bersama warga lain berharap Pemerintah Kota Jakarta Timur melalui Suku Dinas Lingkungan Hidup segera menindaklanjuti keluhan ini.
“ Kami hanya minta tempat sampah yang dulu difungsikan lagi. Kalau bisa dicor dulu supaya kuat, terus disiapkan alat pengangkut seperti shovel. Supaya petugas dan warga tidak harus angkat manual lagi,” tuturnya.
Warga berharap agar TPS lama di pinggir kali dibuka kembali dan diperkuat dengan landasan yang kokoh untuk memudahkan pengangkutan.
Hingga kini, warga masih menunggu tindak lanjut dari pihak kelurahan serta Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan Cakung terkait penumpukan sampah yang semakin mengkhawatirkan.
- Penulis :
- Aditya Yohan







