Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gibran Dorong Olahan Singkong UMKM Salatiga Masuk Menu Program Makan Bergizi Gratis

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Gibran Dorong Olahan Singkong UMKM Salatiga Masuk Menu Program Makan Bergizi Gratis
Foto: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melihat proses pembuatan olahan singkong di Wisata Edukasi Argotelo, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat 7/11/2025 (sumber: ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Pantau - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendukung upaya pelaku UMKM di Salatiga agar produk olahan singkong dapat masuk ke dalam menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari penguatan ekonomi lokal.

Diskusi Gibran dengan Pelaku UMKM Kampung Singkong

Gibran berdiskusi langsung dengan Paguyuban Kampung Singkong di Kecamatan Argomulyo, Salatiga, pada hari Jumat.

Dalam kesempatan itu, seorang anggota UMKM bernama Nunung mengutarakan harapannya agar produk lokal seperti olahan singkong dan umbi-umbian bisa dimasukkan ke dalam salah satu menu MBG di wilayah Salatiga.

"Saya kasih contoh Mas, untuk anak saya yang SD, di hari Sabtu itu dia tidak masuk. Terus di hari Jumat gini, dapat menu untuk hari Sabtu, itu dapatnya 'crackers', susu, dan buah. Padahal di Kampung Singkong itu sendiri, crackers itu bisa dibuat dari singkong", ungkapnya.

Nunung menjelaskan bahwa saat ini snack yang tersedia dalam program MBG umumnya diproduksi oleh pabrik bermerek nasional.

Ia merasa resah karena di Kampung Singkong sendiri sudah ada produksi kudapan rumahan berbahan dasar singkong yang belum diberdayakan secara maksimal.

Nunung menambahkan bahwa jika crackers dari singkong bisa masuk ke menu MBG, maka hal itu dapat meningkatkan produktivitas UMKM sekaligus mengenalkan pangan lokal kepada generasi muda.

Gibran Siap Fasilitasi Kolaborasi dengan Lembaga Terkait

Menanggapi aspirasi tersebut, Gibran menyatakan kesiapannya untuk menjembatani kerja sama antara UMKM Kampung Singkong dengan pihak-pihak terkait seperti Badan Gizi Nasional (BGN), Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), dan dapur MBG.

"Tadi saya baru mikir ini juga. Di SMP tadi menunya nasi, ayam, tahu, dan sayur. Jaraknya enggak ada lima kilometer. Mungkin tiga kiloan. Mungkin nanti bisa disambungkan dengan ini pak, BGN, biar nanti produk-produknya juga bisa masuk", ia mengungkapkan.

Gibran juga menegaskan bahwa porsi kudapan dari singkong akan disesuaikan dengan kebutuhan siswa serta anggaran program yang tersedia.

Ia mengapresiasi berbagai inovasi olahan dari singkong dan ubi, seperti singkong keju, kroket singkong, dan nugget ubi, yang sudah tersedia dalam bentuk kemasan siap saji.

"Saya kira bisa kok (masuk MBG). Kan varian produknya macam-macam tadi. Ada yang basah, ada yang kering, ada yang frozen. Saya kira di sini inovasinya bagus. Nanti kita sambungkan sama BGN", ujar Gibran.

Dalam kunjungannya ke Wisata Edukasi Argotelo, Gibran juga menyaksikan langsung proses pengolahan singkong, mulai dari memotong, mengupas, hingga mencuci singkong.

"Oh masih manual ya prosesnya", katanya saat melihat proses produksi di lokasi.

Gibran juga sempat berbincang dengan para karyawan soal durasi kerja mereka sebelum kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama.

Penulis :
Leon Weldrick