Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Janjikan Listrik untuk Papua Tengah pada 2026-2027, Fokuskan Program di Wilayah 3T

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Pemerintah Janjikan Listrik untuk Papua Tengah pada 2026-2027, Fokuskan Program di Wilayah 3T
Foto: Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga menjabat Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat memberikan keterangan kepada awak media di Timika, Jumat 7/11/2025 (sumber: ANTARA/HO-Rafly)

Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa Kementerian ESDM akan mengalokasikan anggaran pada tahun 2026 dan 2027 untuk melistriki kampung-kampung di wilayah Provinsi Papua Tengah yang hingga kini belum memiliki penerangan.

Komitmen Pemerintah Pusat untuk Papua Tengah

"Saya janji di 2026 dan 2027 sebagian alokasi anggaran dari Kementerian ESDM untuk listrik di Provinsi Papua Tengah", ungkapnya saat memberikan keterangan kepada media di Timika, Jumat, 7 November 2025.

Bahlil mengungkapkan bahwa pernyataan ini merupakan respon atas aspirasi yang disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Papua Tengah.

DPD melaporkan masih banyak kampung di Papua Tengah yang hidup dalam kegelapan karena belum memiliki akses listrik.

Meski belum merinci berapa besar anggaran yang akan digelontorkan, Bahlil menegaskan bahwa Papua Tengah menjadi salah satu prioritas dalam program elektrifikasi nasional.

Program Prioritas Elektrifikasi Wilayah 3T

Bahlil menjelaskan bahwa Kementerian ESDM selama ini menjalankan berbagai program elektrifikasi, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), bekerja sama dengan PT PLN (Persero).

Salah satu program utama adalah Program Listrik Desa (Lisdes), yang bertujuan memperluas jaringan listrik ke desa-desa yang belum terjangkau.

Kementerian ESDM juga menjalankan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), yaitu program pemasangan sambungan listrik gratis untuk keluarga prasejahtera di daerah yang sudah memiliki jaringan namun belum mampu melakukan sambungan.

Wilayah 3T menjadi prioritas utama penerima manfaat BPBL.

Untuk daerah yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan PLN (off-grid), pemerintah mendorong pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (EBT) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

Kementerian ESDM juga tengah menerapkan teknologi Jaringan Listrik Pintar (Smart Grid) yang bertujuan mempercepat proses elektrifikasi secara efisien.

Terakhir, program “Merdeka dari Kegelapan” menjadi inisiatif strategis untuk mewujudkan akses energi yang adil dan berkelanjutan ke seluruh desa terpencil di Indonesia.

Melalui berbagai program tersebut, pemerintah menargetkan peningkatan rasio elektrifikasi nasional dengan penekanan khusus pada wilayah 3T.

Penulis :
Leon Weldrick