Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Penyaluran Dana ZISKA Lazismu Capai Rp516 Miliar, Dorong Program Pemberdayaan di Berbagai Wilayah

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Penyaluran Dana ZISKA Lazismu Capai Rp516 Miliar, Dorong Program Pemberdayaan di Berbagai Wilayah
Foto: Ketua Badan Pengurus Lazismu Ahmad Imam Mujadid Rais (depan) pada Pembukaan Rakernas Lazismu di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada Jumat 7/11/2025 (sumber: ANTARA/HO-Lazismu)

Pantau - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) telah menyalurkan dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan (ZISKA) sebesar Rp516 miliar secara nasional hingga September 2025.

Penghimpunan Dana Meningkat, Penyaluran Meluas

Ketua Badan Pengurus Lazismu, Ahmad Imam Mujadid Rais, menyebutkan bahwa penghimpunan dana ZISKA secara nasional mencapai 92 persen dari target Rp582 miliar.

"Semua itu diberikan untuk masyarakat yang membutuhkan dengan nilai manfaat seluas-luasnya agar ada dampak berkelanjutan yang menjadi komitmen Lazismu," ungkapnya.

Menurutnya, peningkatan distribusi dana ini merupakan bagian dari dukungan terhadap pelaksanaan ZISKA yang berdampak luas dan berkelanjutan.

Lazismu juga menjalankan program Kampung Berkemajuan di lima provinsi, dengan tiga wilayah yang telah menunjukkan perkembangan signifikan, yakni Sragen (Jawa Tengah), Tasikmalaya (Jawa Barat), dan Kulonprogo (DI Yogyakarta).

Sinergi Program dan Penguatan Literasi Amil

Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Hilman Latief, menyatakan bahwa pencapaian Lazismu menunjukkan tren positif.

"Alhamdulillah, Lazismu dalam penghimpunan dan pendistribusian secara nasional mengalami peningkatan yang signifikan. Kami mendukung ikhtiar Lazismu mengejar target penghimpunan berikutnya sebesar Rp1 triliun," ujarnya.

Ia juga menginstruksikan agar setiap provinsi memiliki minimal satu program Kampung Berkemajuan dengan konsep dan indikator yang jelas.

Hilman menyarankan para petugas Lazismu agar membaca program Astacita untuk memperkuat literasi amil, karena relevan dengan agenda Lazismu seperti penciptaan lapangan kerja berkualitas dan pembangunan desa.

"Hal itu sangat relevan dengan visi dan misi Lazismu, dan sudah bertahun-tahun kita mengintegrasikan formula ide dan aksinya ke dalam pembangunan berkelanjutan yang menempatkan Lazismu sebagai pelengkap program-program pemerintah," jelasnya.

Lazismu juga terbuka untuk memperkuat ekosistem pemberdayaan masyarakat di sektor peternakan, pertanian, dan perikanan.

"Harus sudah mulai dirancang, diperkuat serta diintegrasikan dengan program saat ini. Tidak sekadar bangga tapi berdampak dan bermanfaat luas," tambahnya.

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan, Ridhahani Fidzi, memberikan apresiasi atas pelibatan pelaku usaha kecil dalam program pemberdayaan Lazismu.

Ia menyebutkan potensi zakat di Kalimantan Selatan mencapai Rp1,4 triliun, namun yang tergarap masih terbatas.

"Di Kalimantan Selatan sendiri, potensi zakatnya mencapai Rp1,4 triliun, sementara yang tersentuh baru sekian persen. Masing-masing wilayah diharapkan dapat terus memperkuat jaringan dan kualitas untuk pengelolaan ZISKA yang lebih baik," ujarnya.

Ridhahani berharap Rakernas Lazismu 2025 dapat memperkuat komitmen dalam meningkatkan kepedulian kepada umat.

Penulis :
Arian Mesa