Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bahasa Indonesia Resmi Diajarkan di Universitas Al-Azhar, Menteri Abdul Mu’ti Sebut Ini Tonggak Pengakuan Internasional

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Bahasa Indonesia Resmi Diajarkan di Universitas Al-Azhar, Menteri Abdul Mu’ti Sebut Ini Tonggak Pengakuan Internasional
Foto: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Mu'ti (kedua kiri) meresmikan Program Studi Bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa dan Terjemahan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Kamis 6/11/2025 (sumber: KBRI Kairo)

Pantau - Program Studi Bahasa Indonesia resmi dibuka di Fakultas Bahasa dan Terjemahan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada 6 November 2025 oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti.

Peresmian Program Bahasa Indonesia di Al-Azhar

Dalam peresmian tersebut, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa peluncuran program studi Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar merupakan langkah penting menuju pengakuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

"Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa dengan penutur terbanyak di dunia," ungkapnya.

Ia menyampaikan apresiasi kepada Grand Sheikh Al-Azhar dan pimpinan universitas atas kepercayaan dan dukungan mereka terhadap pengembangan Bahasa Indonesia.

Abdul Mu’ti juga menyoroti peran penting Universitas Al-Azhar dalam membina mahasiswa Indonesia, yang dinilainya telah berkontribusi dalam penyebaran nilai-nilai Islam moderat di berbagai negara.

Dukungan Universitas Al-Azhar dan Kerja Sama Pendidikan

Rektor Universitas Al-Azhar, Salamah Dawud, menyatakan bahwa Bahasa Indonesia menjadi bahasa ke-15 yang diajarkan di kampus tersebut.

"Bahasa Indonesia menjadi bahasa ke-15 yang diajarkan di Universitas Al-Azhar," katanya.

Ia menekankan pentingnya dukungan Pemerintah Indonesia, terutama dalam penyediaan tenaga pengajar yang kompeten agar program studi ini dapat berjalan secara optimal.

Salamah juga menyampaikan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki reputasi baik di lingkungan kampus, dikenal dengan akhlak mulia dan sikap sopan santun, sehingga menempatkan Indonesia secara khusus di hati sivitas akademika Al-Azhar.

Selain meresmikan program studi, Abdul Mu’ti juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pendidikan Mesir, Mohamed Abdel Latif.

Kedua menteri membahas penguatan kerja sama di bidang pendidikan dasar, menengah, dan kejuruan, termasuk pertukaran guru dan siswa, pengembangan kurikulum, serta penerapan teknologi pendidikan.

Kerja sama ini diyakini akan menjadi wadah pertukaran pengalaman dan peningkatan kualitas pendidikan di kedua negara.

Keduanya juga menegaskan pentingnya pendidikan karakter dan penanaman nilai moral untuk membentuk generasi muda yang etis dan inovatif.

Penulis :
Leon Weldrick