
Pantau - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi praktik perundungan atau bullying di lingkungan sekolah di Jakarta, menyusul insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara yang memicu keprihatinan publik.
Ia menyatakan bahwa perundungan dapat menjadi pemicu serta motivasi negatif yang berpotensi menimbulkan masalah serius di kalangan pelajar.
Saat dimintai tanggapan mengenai dugaan bahwa pelaku ledakan di SMAN 72 merupakan korban perundungan, Pramono memilih untuk tidak memberikan komentar lebih jauh.
Ia menyatakan masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden tersebut.
Polisi Dalami Motif dan Tunda Pemeriksaan Saksi Luka
Polda Metro Jaya masih mendalami motif pelaku dalam kasus ledakan tersebut dan belum dapat memastikan apakah benar pelaku merupakan korban perundungan.
Pemeriksaan sejumlah saksi belum dapat dilakukan karena beberapa di antaranya masih menjalani perawatan medis akibat luka yang diderita saat ledakan terjadi.
Insiden di SMAN 72 Jakarta Utara menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan pihak kepolisian sebagai bagian dari upaya mencegah terulangnya perundungan serta memperkuat keamanan di lingkungan pendidikan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







